Jakarta, CNN Indonesia -- Popularitas aplikasi video pendek
Tik Tok terus menanjak dalam beberapa bulan terakhir sejak diluncurkan secara resmi pada September 2016. Layanan yang di negara asalnya memiliki nama Douyin ini memungkinkan pengguna membuat video singkat berdurasi hingga satu menit.
Zhang Yiming, sosok di balik Tik Tok dalam sebuah kesempatan menceritakan awal mula kemunculan layanan yang telah diunduh sebanyak 500 juta kali. Tik Tok sendiri merupakan layanan yang dikembangkan oleh ByteDance, perusahaan milik Yiming.
Saat awal dikembangkan, Tik Tok hanya ditangani oleh delapan orang dari ByteDance dalam waktu hanya 200 hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah wawancara dengan Technode, Yiming mengatakan sejak awal berdiri Tik Tok memang menyasar pengguna generasi muda.
"Sejak lama, saya hanya menonton video Tik Tok tanpa membuat sendiri, karena aplikasi ini memang menyasar anak muda," ungkap Yiming disela wawancara dengan
Tech Node.
Meski begitu, saat ini ia mengaku sudah mulai membuat video dengan karyawan lain di perusahaan. Untuk mendorong hal itu, ia menyebut perusahaan mengadakan kompetisi untuk mengumpulkan banyak
like dari video yang diunggah.
Yiming sendiri merupakan lulusan
software engineer lulusan Universitas Nankai yang mendirikan perusahaan teknologi ByteDance pada Maret 2012. Selain merilis layanan Tik Tok, perusahaan yang dirintisnya juga memperkenalkan aplikasi berita, Toutiao untuk pengguna di China.
Keputusan untuk merambah aplikasi media sosial menurut Yiming berkaitan dengan tren yang sedang digandrungi saat ini. Menyoal perubahan tren tersebut, ia mengaku pihaknya harus beradaptasi dengan perubahan tengah terjadi.
"Dalam industri konten, teks dan gambar telah berkembang menjadi video, dan konten kini banyak berasal dari pengguna. Perubahan kami lakukan untuk menjawab kebutuhan pengguna saat ini," imbuhnya.
Namun, keputusuan untuk merambah konten video ternyata tepat. Layanan Tik Tok besutannya berhasil merajai Google Play Store dan App Store. App Annie mencatat Tik Tok merajai jumlah unduhan di App Store sepanjang tahun 2018 di seluruh dunia.
"Sepanjang tahun 2018, Tik Tok menjadi platform video pendek dan jaringan sosial dari Cina yang populer. Tik Tok melompat ke nomor 1 ke jumlah unduhan di seluruh dunia. Baru-baru ini Tik Tok mengumumkan di China saja, mereka memiliki 150 juta pengguna harian," tulis App Annie dalam keterangan tertulis.
Namun, di tengah kesuksesan yang menghampiri, Yiming harus menghadapi konflik dengan CEO Tencent Ma Huateng. Raksasa teknologi China tersebut menuding ByteDance melakukan aksi plagiat atas aplikasi Tik Tok yang dianggap meniru Weishi, platform video milik Tencent. Akibat hal ini, aplikasi WeChat dan QQ saat ini memblokir tautan ke Tik Tok.
(evn)