Peneliti Temukan Sisa Tulang Dinosaurus Raksasa

AFP | CNN Indonesia
Selasa, 10 Jul 2018 10:56 WIB
Peneliti dari San Juan University menemukan sisa-sisa tulang dinosaurus raksasa yang diperkirakan berumur 200 juta tahun.
Ilustrasi. (Foto: Screenshoot via edition.cnn.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sisa-sisa tulang sebuah dinosaurus raksasa berumur 200 juta tahun ditemukan di situs Balde de Leyes, San Juan, Argentina. Spesies dinosaurus Triassic diperkirakan sebagai yang terbesar di jamannya.

Peneliti menyebut ukuran dinosaurus yang masuk dalam jenis Ingenia prima tiga kali lebih besar dari dinosaurus Triassic.

"Begitu kami menemukannya, kami menyadari ada sesuatu yang berbeda. Kami menemukan bentuk, yang pertama lebih besar dari semua jenis dinosaurus. Itu kejutannya," imbuh Cecilia Apaldetti, seorang peneliti dari San Juan University.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apaldetti dan tim peneliti lainnya menemukan sejumlah sisa-sisa tulang belakang mulai dari bagian leher hingga ekor dan tulang kaki bagian depan dan belakang.

Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Nature Ecology & Evolution ini menunjukkan bahwa spesies ini menjadi bukti bahwa gigantisme berasal jauh lebih awal dari yang diperkirakan.

Jauh sebelumnya, tim peneliti memperkirakan gigantisme berkembang sekitar 180 juta tahun lalu.

Berdasarkan struktur tulang yang ditemukan, tim peneliti memperkirakan dinosaurus ini masuk dalam kategori herbivora.

"Hal ini mudah dikenali dari ekor dan lehernya yang sangat panjang, dinosaurus ini masuk dalam kategori herbiora dan kelompok sauropoda," imbuh Apaldetti.

Ricardo Martines, peneliti yang terlibat mengungkapkan bahwa Ingenia Prima berasal dari periode Trias Akhir, sekitar 205 juta tahun lalu. Tim peneliti mempelajari periode Triasic yang dimulai ketika dinosaurus baru mulai muncul.

Pertama kecil, tetap kemudian berevolusi ke arah gigantisme untuk mempertahankan diri terhadap pemangsa.

Para ilmuwan meyakini Ingenia prima adalah spesies dinosaurus pertama yang mencapai gigantisme-- meskipun bobotnya lebih dari 70 ton yang kemudian dimangsa oleh sauropoda terbesar di akhir periode Creaceous (sekitar 145-66 juta tahun lalu). Kecepatan akumulasi jaringan tulang cenderung lebih besar dari spesies lain di jamannya.

Fragmen tulang dinosaurus menunjukkan adana pertumbuhan siklis dan musiman, terlihat dari jenis jaringan yang berbeda dengan sauropoda lain yang membuatnya tumbuh sangat cepat.

Dilaporkan AFP, spesies ini diyakini bisa tumbuh mencapai delapan hingga 10 meter. Salah satu cirinya adalah rongga udara di tulang yang membuatnya lebih ringan untuk memudahkan pertumbuhan. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER