Cara Mengisi Ulang Baterai Motor Listrik Gojek Seperti Gas

JNP | CNN Indonesia
Kamis, 12 Jul 2018 17:39 WIB
Gojek menerapkan konsep 'battery swapping station' atau tempat untuk menukar baterai motor listrik, mirip seperti toko penukaran gas atau galon air minum.
Motor Viar Q1 digunakan Gojek melayani masyarakat Jakarta. (CNN Indonesia/Jonathan Patrick)
Jakarta, CNN Indonesia -- Minimnya jaringan Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) di Indonesia menjadi salah satu faktor masyarakat enggan beralih menggunakan kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Kendati demikian, kondisi itu tidak menciutkan perusahaan konsultan manajemen Solidiance dan ride sharing Gojek untuk uji coba 10 motor listrik di Jakarta.

Untuk mengantisipasnya, kedua perusahaan tersebut menerapkan konsep 'battery swapping station' atau tempat untuk menukar baterai motor listrik, mirip seperti toko penukaran gas atau galon air minum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konsep dasar stasiun ini adalah pengendara EV yang baterainya akan habis bisa datang ke stasiun ini lalu langsung menukar baterai ini dengan daya baterai yang terisi penuh.

"Kami sarankan untuk jangka waktu dekat disediakan battery swapping station. Pasalnya pembangunan SPLU ini membutuhkan dana yang lebih besar dan waktu yang lebih lama. Katakanlah pengguna tanpa waktu yang lama bisa mendapatkan baterai yang terisi penuh," kata Konsultan Senior Solidiance Yosua Danny Devara kepada media termasuk CNNIndonesia.com di Jakarta, kemarin.
Yosua mengatakan untuk uji coba konsep ini, Solidiance telah menyediakan lima stasiun penukaran baterai di daerah Jakarta. Lima stasiun ini untuk mendukung program uji coba 10 motor elektrik Gojek pada 14 Juli.

Solidiance juga meluncurkan aplikasi khusus untuk uji coba ini dengan fitur pencarian stasiun penukaran baterai terdekat atau SPLU dan pengiriman baterai ke lokasi pengguna.

Penyediaan lima stasiun penukaran baterai ini digunakan untuk melihat uji coba penerapannya. Nantinya, Yosua mengatakan ada riset terbaru lagi setelah uji coba motor listrik Gojek dan uji coba stasiun penukaran baterai ini.

Yosua mengatakan stasiun penukaran baterai bisa menjadi jawaban untuk menjawab terbatasnya daya jelajah motor elektrik. Motor listrik Viar hanya memiliki daya jelajah 60 kilometer sampai baterai habis, dengan pengisian baterai selama lima jam dari kosong sampai penuh.

"Konsep dari kita untuk trial ini tidak ada biaya yang dikenakan dalam menukar baterai. Untuk keperluan trial ini ada swapping station di lima lokasi. Satu di Pondok Indah, satu di Sunter, satu di Kuningan, satu di Tebet, dan satu di Manggarai," jelas Yosua.
"Kita ada app juga untuk identifikasi di mana lokasi terdekat para peserta trial untuk melakukan penukaran baterai atau hendak mencari SPLU. Kalau benar benar mati atau kalau jauh dari stasiun, mereka bisa order untuk diantar baterai ke lokasi," kata Yosua.

Associate Partner Solidiance Gervasius Samosir mengatakan menyediakan 50 baterai lithium ion yang disediakan untuk 10 pengemudi motor listrik Gojek. Gervasius mengatakan pihaknya membeli baterai langsung dari Viar yang juga memporduksi sepeda motor listrik Q1.

Gervasius mengatakan stasiun penukaran baterai ini ke depannya bisa menjadi model bisnis baru yang mendukung infrastruktur EV. Berbasis aplikasi, bisnis stasiun penukaran baterai akan membawa keuntungan besar bagi pengguna.

"Jadi sistemnya berlangganan, menjadi member di platform swapping station misalnya 500 ribu dalam satu tahun. Harga ini sebagai contoh saja, tapi memang bisa lebih murah mengingat harga penggunaan listrik Indonesia. Pengguna EV bisa menghemat karena harga baterai saja Rp 5 juta. Pengguna tidak perlu membeli baterai kedua dan melakukan pengisian sendiri," tutup Gervasius. (mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER