Jakarta, CNN Indonesia -- Kecerdasan buatan saat ini berkembang cepat jauh melampaui ekspektasi. Tidak hanya mampu membaca kebiasaan dan menebak wajah, sebentar lagi suara orang pun bisa dikloning secara spesifik.
Dilansir dari
Bloomberg, mereka baru saja mewawancarai pendiri Lyrebird, perusahaan AI yang berbasis di Montreal. Lyrebird bertujuan untuk menciptakan suara buatan yang paling realistis di dunia,tulis situs webnya.
Perusahaan ini membuat perangkat lunak yang bisa merekam suara dan mengkloning suara tersebut dalam beberapa menit. Teknologi Lyrebird telah digunakan untuk membantu orang, termasuk Pat Quinn, pendiri Ice Bucket Challenge. Quinn menderita ALS, atau penyakit motor neuron, yang akhirnya mengambil suaranya.
Lyrebird menggunakan klip video pidato Quinn untuk menggantikan suara robot text-to-speech yang sebelumnya dia gunakan untuk berkomunikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kloning suara meningkatkan kemungkinan penyalahgunaan teknologi. Vance menggunakan Lyrebird untuk menyamar sebagai Presiden Donald Trump dengan suara buatan, meningkatkan kemungkinan kekacauan digital.
"Kami ingin teknologi kami digunakan untuk hal-hal positif," Jose Sotelo, co-founder Lyrebird, mengatakan dalam video tersebut.
"Itu bukan sesuatu yang harus kami takuti. Ini sesuatu yang harus kami waspadai dan antusias."
(age)