Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah merasakan
DFSK Glory 580 di area terbatas JIExpo Kemayoran pada April lalu,
CNNIndonesia.com kembali menguji SUV tujuh penumpang itu di habitat aslinya dengan melewati rute Purwakarta sampai Bandung, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Kesempatan kali ini digunakan untuk menggali lebih dalam lagi kemampuan mobil asal China yang dirakit di Cikande, Serang, Banten.
DFSK Glory 580 tipe tertinggi kembali menjadi pilihan salah satu tim redaksi
CNNIndonesia.com. Tawaran sebagai mobil keluarga membuat kami ingin terlebih dahulu menikmati duduk di kursi baris kedua, tujuannya untuk menilai seberapa nyaman penumpang ketika mobil menempuh perjalanan ke luar kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya tak menyangka kursi baris kedua mobil ini terasa lega karena jarak antar kepala dengan atap menyisakan jarak cukup jauh bagi penumpang tinggi badan di atas 170 cm.
Jok yang dibalut bahan kulit pun begitu nyaman untuk diduduki. Yang bisa dilihat bagian dasbor dengan tekstur permukaan kulit jeruk, namun keras begitu disentuh. Ternyata masih pakai bahan plastik.
Beruntung konsentrasi buyar dengan
sunroof serta
vehicle running recorder yang merekam aktivitas di depan. Ini menjadi fitur standar DFSK Glory 580 yang menjadi nilai tambah di segmennya.
Kursi baris ketiga tak luput dari uji coba. Ruang ternyata tidak cukup mengakomodir untuk penumpang tinggi badan 184 cm. Sandaran kursi baris kedua ketiga terasa 'menyiksa' dengkul dan jarak kepala dengan atap lebih rendah. Terlepas dari itu, akses keluar masuk penumpang paling belakang sangat mudah dengan melipat kursi baris kedua.
Perjalanan terus berlanjut menuju Kota Bandung. Mobil dengan mesin bensin ini minim suara dari luar. Artinya teknologi NHV (
noise, harshness, vibration) mobil ini terbilang baik. Saking asyiknya, perjalanan sudah sampai di jalur tol menuju Bandung.
Rekan yang mengemudi pun bergegas melancarkan 'aksi' untuk sekadar merasakan turbo terbenam pada mesin 1.500 cc mobil ini, sementara penumpang tetap menikmati perjalanan.
Menikmati ayunan suspensiSUV ini menyimpan peredam tipe
McPherson di depan dan di belakang
Torsion Beam. Pada ulasan sebelumnya suspensi model ini seakan 'kewalahan' meladeni empat pita penggaduh berukuran cukup besar yang diletakkan berdekatan di jalan.
Namun pengujian melintasi berbagai kondisi jalan kali ini menunjukkan karakternya lebih stabil, tak menimbulkan efek mentul-mentul dan gejala limbung berlebih. Penumpang terasa nyaman meski mobil diajak meliuk-liuk di jalan tol dengan kecepatan sedang.
Kestabilan dampak dari pilihan kaki-kaki dan sasis yang tepat untuk SUV dimensi panjang 4.680 mm dengan
wheelbase mencapai 2.780 mm. Ketika melintasi jalur bergelombang sekalipun, kerja suspensi sangat baik dan tak menimbulkan guncangan berlebih di interior.
Menjadi pengemudiDuduk di kursi pengemudi juga nyaman dan mudah mendapat posisi enak dengan visibilitas ke depan baik. Jok pengemudi bisa diatur enam arah termasuk tinggi dan rendah. Kemudi juga bisa diatur tinggi rendahnya (
tilt steering), namun tanpa
telescopic.
Merasa begitu nyaman dengan kondisi tubuh besar ditambah performa mesin yang sempurna menjadi nilai tambah mobil ini. Mobil sempat menghadapi jalan menanjak di Kota Bandung yang sangat mudah untuk dilewati.
Glory 580 tersedia dua pilihan mode berkendara, yaitu D dan S (
Sport - manual) sesuai penggunaannya sesuai kebutuhan. Pengemudi yang ingin merasakan performa lebih dari mesinnya ketika melintasi jalan bebas hambatan bisa memposisikannya ke S. Perpindahan manualnya bisa dirasakan responsif dan ini enak di jalan bebas hambatan.
Namun untuk jalur perkotaan cukup di D, hanya saja kendala mesin tidak sensitif mengikuti gerak pedal gas. Dalam posisi D, mesin terdengar meraung tapi mobil tidak melaju sesuai apa yang diinginkan. "Agak lemot sih ya, tapi lumayan lah," ucap pengemudi yang lebih dahulu mengendarai mobil.
Mobil ini menyimpan mesin yang mampu menyemburkan tenaga 150 ps (147 tenaga kuda) dan torsi 220 nm. Di atas kertas daya yang dihasilkan cukup untuk ukuran mobil keluarga segmen medium SUV. Perpaduan mesin 1.500 cc turbo dengan CVT
gearbox menghasilkan proses berkendara yang sangat halus.
Kelebihan lain dari mobil sudah dilengkapi
electric power steering (EPS) yang menimbulkan efek kemudi ringan ketika mobil membelah kemacetan.
KesimpulanLayaknya medium SUV Jepang, mobil asal negeri tirai bambu ini bisa menjadi pilihan berkendara keluarga Indonesia. Fitur, mesin dan kenyamanan yang dibalut harga tak sampai Rp400 juta patut diacungi jempol sebagai SUV pendatang baru.
Hanya saja DFSK harus berjuang untuk menggaet hati konsumen di dalam negeri yang sudah jatuh cinta dengan medium SUV Jepang dan Korea. Mungkin dengan memperbanyak jaringan resmi dan menjamin kualitas mobil yang belakangan banyak dipertanyakan para pemerhati otomotif dalam negeri.
(mik)