Pemerintah Belum Bisa Bocorkan Hasil Riset Mobil Hibrid

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Senin, 23 Jul 2018 12:04 WIB
Kendaraan ramah lingkungan yang digunakan di dalam riset kali ini adalah jenis hybrid dan plug-in hybrid.
Mobil Mitsubishi yang dijadikan 'kelinci percobaan' oleh Kemenperin. (CNN Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menegaskan pemerintah terlalu dini membocorkan hasil riset mobil hybrid dan listrik Mitsubishi.

Menurutnya, pemerintah masih terus melakukan riset mobil-mobil rendah emisi gas buang yang diterima dari pabrikan Jepang tersebut sejak lima bulan lalu.

"Kami masih studi, studi ini harus komprehensif antara di stakeholder pemerintah dan yang di Perguruan Tinggi (universitas)," kata Airlangga di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya diberitakan, Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menghibahkan 10 unit kendaraan ramah lingkungan Mitsubishi kepada Kemenperin pada Februari 2018.

Kepala Pemasaran dan Marketing Grup MMKSI Imam Choeru Cahya meyakini jika penelitian yang dilakukan oleh Kemenperin itu tidak jalan di tempat.

"Saya yakin pemerintah tidak akan tinggal diam bahwa memang ke depannya ya mobil lisrik," kata Imam kepada CNNIndonesia.com.

Dijelaskan Imam, pihak MMKSI sendiri tidak mendapatkan informasi hasil daru riset tersebut. Sebab, MMKSI telah menyerahkan sepenuhnya kepada Kemenperin.

"Ya kami sudah kasih atau memfasilitasi itu (menyediakan kendaraan) untuk studi," ucap Imam.

Penelitian itu sendiri dilakukan melibatkan sebanyak delapan unit Outlander PHEV (plug-in hybrid electric vehicle) dan dua unit mobil murni listrik, i-MIEV.

Belum selesai penelitian menggunakan mobil-mobil Mitsubishi, Kemenperin kembali menerima hibah kendaraan dari manufaktur berlogo tiga elips, yaitu enam unit Prius hybrid, enam unit Prius Prime (plug-in hybrid), dan enam unit Corolla Altis mesin konvensional.

Kolaborasi Kemenperin dengan sejumlah akademisi dan Toyota Indonesia ini dijadwalkan akan berlangsung sampai tahun 2019. (mik/mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER