Bologna, CNN Indonesia -- Fiat Chrysler Automobiles (FCA) mendadak mengumumkan pengunduran diri CEO Sergio Marchionne (66) pada Sabtu (21/7). Dewan direksi FCA memutuskan hal tersebut karena masalah kesehatan yang serius dialami Marchionne.
Mengutip CNBC International, Selasa (24/7) kondisi kesehatan Marchionne tak kunjung membaik pasca operasi pundak tiga minggu lalu. Masalah kesehatan ini juga membuat Marchionne tidak mengantor di Ferrari.
Sejumlah pengamat otomotif mengatakan, hengkangnya Marchionne dari FCA dan Ferrari sangat disayangkan. Sebab, di kubu Ferrari sendiri, harga saham perusahaan telah meningkat 155 persen sejak bergabungnya Marchionne pada tahun 2015-2016 berdasarkan Credit Suisse dilansir dari AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisinya sebagai kepala eksekutif telah diganti oleh Mike Manley, kepala divisi Jeep (merek di bawah FCA) dalam beberapa tahun.
"Manley memiliki rekam jejak sukses dengan SUV Jeep dan truk Ram yang sangat menguntungkan, yang seharusnya menjadi pertanda baik," kata Efraim Levy, seorang analis CFRA
Research.
"Namun, sementara perubahan manajemen sudah direncanakan untuk 2019 dan diharapkan transisi yang relatif mulus, kami sering melihat ada risiko perusahaan setelah keluarnya pemimpin yang dinamis, transformatif dan karismatik."
Di Italia, Sergio Marchionne dianggap sebagai orang terpandang. Ia telah 14 tahun mengepalai raksasa otomotif Fiat dengan caranya yang 'dingin'. Pria berkacamata itu berhasil mengangkat nasib Fiat.
Dalam sejarahnya, perusahaan asal Italia itu resmi menggunakan nama Fiat Chrysler Automobiles saat masuk bursa saham New York pada Oktober 2014. Ini setelah Fiat mengakuisisi Chrysler pada Januari 2014. FCA pun membawahi merek Fiat, Chrysler, Jeep, dan Dodge.
Diduga ada Politik di Balik Mundurnya MarchionneMarchionne dikabarkan menderita sakit serius di bahu bagian kanan. Namun, rumah sakit yang merawatnya enggan memberikan keterangan kepada media terkait penyakit yang diderita Marchionne.
Berbagai asumsi muncul tentang mundurnya Marchionne dari FCA dan Ferrari. Bahkan ada yang menyebut ada unsur politik dari semua ini.
"Marchionne telah menjadi protagonis besar dalam kehidupan ekonomi Italia selama 15 tahun terakhir. Dia telah berhasil mencerahkan masa depan Fiat di saat masa itu tampaknya mustahil. Dia menciptakan lapangan pekerjaan, bukan pengangguran. Saya angkat topi kepadanya," kata Mantan perdana menteri Italia Matteo Renzi.
Masa depan Fiat pun diragukan setelah kepergian 'tangan dingin' Marchionne. Selama ini Ia telah memberikan gagasan bagus demi menjaga bisnis Fiat di berbagai negara.
(mik)