Jakarta, CNN Indonesia -- Fenomena
gerhana bulan total terlama abad ini akan berlangsung Sabtu (28/7) dini hari nanti. Tak hanya langit saja yang malam ini akan terlihat berbeda, tetapi fenomena ini pun membawa perubahan pada aktivitas lautan.
Kepala
Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan air laut akan mengalami pasang maksimum pada saat bulan purnama, terutama pada fase gerhana bulan.
"Sementara purnama, khususnya sekitar waktu gerhana bulan, gaya pasang surut bulan diperkuat dengan gaya pasang surut matahari. Akibatnya, pasang air laut menjadi maksimum," ujar Thomas.
Selain itu, ia mengatakan saat ini embusan angin dari arah selatan-tenggara masih cukup kencang, dengan kecepatan 30 km/jam.Hal ini menyebabkan gelombang laut akan mencapai tinggi lebih dari tiga meter di samudera Hindia yang mengarah ke pantai selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, serta pantai barat Sumatera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Efek gabungan gelombang tinggi dan pasang maksimum bisa menyebabkan banjir pasang melimpas ke daratan yang lebih jauh," tuturnya.
Gerhana bulan total dapat disaksikan pada dini hari nanti, mulai pukul 01.24 WIB. Fase gerhana bulan total dimulai pukul 02.30 WIB sampai dengan 04.13 WIB, dan gerhana akan berakhir sekitar pukul 05.19 WIB.
Selain itu planet merah Mars juga akan tampak berdampingan dengan blood moon dan dapat dilihat dari seluruh wilayah di Indonesia dalam wujud bintang terang berwarna kemerahan. Pasalnya, Mars akan mencapai jarak terdekatnya dengan bumi pada 31 Juli mendatang, dan sudah akan mulai terlihat dari bumi pada malam nanti.
Tak hanya itu saja, fenomena ini juga akan diiringi kemunculan hujan meteor saat puncak gerhana bulan total. "Southern Delta Aquarids (sekitar 20 meteor per jam) dan Piscis Austrinis (sekitar 5 meteor per jam)," kata Thomas.
(age)