Jakarta, CNN Indonesia -- Akhir pekan nanti (28/7) sebagian besar langit di wilayah Indonesia akan dihiasi
gerhana bulan total.
Sebagai fenomena istimewa, gerhana bulan kali ini merupakan yang terpanjang selama abad ke-21. Fase gerhana bulan total akan berlangsung selama 103 menit, atau empat menit lebih pendek dari durasi terpanjang yang mungkin terjadi.
Hal ini disebabkan pada saat gerhana nanti, bulan akan berada pada posisi terjauhnya dari Bumi. Itulah yang menyebabkan bulan bergerak lebih lambar dan membutuhkan waktu lama untuk melewati bayangan Bumi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya itu, jarak tersebut juga membuat bulan terlihat sedikit lebih kecil dari biasanya. Oleh sebab itu, peristiwa ini disebut juga sebagai
micro blood moon.
Jauh sebelum terjadi akhir Juli mendatang,
NASA mencatat fenomena serupa mencapai durasi terpanjangnya pada 18 tahun silam--tepatnya pada 16 Juli 2000. Ketika itu fase gerhana bulan total berdurasi 106 menit.
Dilansir dari
Channel News Asia, walaupun fase gerhana bulan total nanti hanya berdurasi hampir dua jam, tetapi jika ditambah dengan fase gerhana bulan sebagian maka totalnya akan mencapai hampir empat jam.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan fenomena ini bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia mulai pukul 01.24 WIB.
"Fase gerhana bulan totalnya sendiri mulai pukul 02.30 WIB sampai dengan 04.13 WIB, jadi hampir dua jam. Gerhananya akan berakhir sekitar pukul 05.19 WIB," ucapnya saat dihubungi
CNNIndonesia.com.Ia juga mengatakan fenomena ini bisa disaksikan dengan mata telanjang dalam kondisi cuaca cerah dan tidak mendung, serta minim polusi cahaya.
"Asal cuaca cerah, dari mana pun bisa mengamati karena bulan purnama itu cukup terang. Karena sekarang ini kita sedang musim kemarau, jadi kemungkinan untuk mendung atau hujan kecil," ucapnya.
(evn)