Aeolus, Satelit Pengukur Pola Angin Global Segera Mengorbit

Agnes Savithri | CNN Indonesia
Senin, 20 Agu 2018 12:15 WIB
Satelit Aeolus akan segera mengorbit untuk mengukur pola angin global. Satelit tersebut akan meluncur dari Arianespace, Guyana Perancis.
Ilustrasi. (Foto: AFPTV/Artho Viando)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satelit pertama untuk mengukur angin global akan segera meroket ke angkasa.

Dilansir dari AFP, sebuah satelit dirancang untuk mengukur pola angin global. Satelit tersebut akan segera dilepas ke orbit pada Selasa, (21/8) di Arianespace di Guyana Prancis.

Misi Badan Antariksa Eropa (ESA) tersebut telah dinamai Aeolus. Kata Aeolus berada dari penjaga angin dalam mitologi Yunani. Nantinya, satelit ini diharapkan dapat meningkatkan akurasi ramalan cuaca jangka pendek dan pemahaman tentang perubahan iklim buatan manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ahli meteorologi sangat membutuhkan profil data angin yang dapat diandalkan untuk meningkatkan akurasi," kata ESA dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP.

Angin tropis khususnya sangat sulit dipetakan karena hampir tidak ada pengamatan langsung. Setelah berada di orbit, Aeolus dapat mengambil data dari mana saja di planet ini, termasuk daerah-daerah terpencil yang kekurangan stasiun cuaca di darat.

Satelit akan membawa teleskop besar berukuran 1,5 meter (lima kaki), penerima ultra-sensitif, dan teleskop Doppler. The Doppler akan mentransmisikan pulsa pendek dan kuat dari sinar laser ke arah Bumi dalam spektrum ultraviolet.

Partikel-partikel di udara termasuk kelembaban, debu, gas yang berhamburan sebagian kecil energi cahaya itu kembali ke transceiver, di mana ia dikumpulkan dan dicatat.

Sinyal yang dinamakan "backscattered" akan mengungkapkan arah angin, kecepatan dan jarak yang ditempuh. Sekali per orbit, data diunduh ke stasiun bumi di Svalbard, Norwegia.
Satelit Aeolus akan menjadi yang kelima dari misi Earth Explorer ESA yang direncanakan.

Satelit lainnya sudah selesai atau dalam operasi mengukur gravitasi Bumi dan bidang geomagnetik, kelembaban tanah, salinitas lautan dan bentangan beku yang secara kolektif dikenal sebagai cryosphere.

Misi baru akan menjadi peluncuran ke-50 Arianespace untuk Lembaga Antariksa Eropa. (afp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER