Jakarta, CNN Indonesia --
Grab hendak menginvestasikan dana sebesar Rp3 triliun bagi perusahaan-perusahaan rintisan (
startup) di tanah air. melalui Grab Ventures yang telah secara resmi diluncurkan di Indonesia.
"Kita luncurkan pada hari ini, komitme baru, yaitu Grab Ventures Program. (Pendanaan) US$250 juta untuk ventura di Indonesia," jelas Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata saat konferensi pers di bilangan Thamrin, Jakarta pada Rabu (29/8).
Ia menjelaskan bahwa terdapat tiga kriteria startup yang bakal dilirik oleh Grab Ventures, yakni
startup yang sudah berada pada tahap
scaling,
startup yang dapat bersinergi dan memberikan kontribusi kepada ekosistem layanan Grab, serta
startup yang memiliki nilai-nilai yang sama dengan perusahaan Grab.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nilai yang kita inginkan yaitu ingin memberikan kualitas yang terbaik, dan bukan hanya itu, tapi juga sama-sama memiliki nilai ingin menumbuhkan
entrepreneur di Indonesia," ujar Ridzki.
Lebih lanjut, Ridzki memaparkan bahwa pada kuartal keempat di tahun ini, Grab Ventures bakal memilih tiga-lima
startup yang dianggap potensial untuk mengikuti program akselerasi Grab Ventures Velocity.
Grab Venture Velocity sendiri berperan sebagai akselerator bagi para
startup tersebut. Dalam dunia startup, akselerator merupakan program yang memberikan pesertanya akses ke pendanaan awal (
seed investment), aset, sumber daya, keahlian, dan jaringan. Program akan dilaksanakan selama 16 minggu dengan memberikan dukungan akses terhadap
"Sektornya yang kita lihat memang bisa berkesinambungan dengan platform kita, karena berarti bisa menguntungkan bagi startup itu sendiri, dan bagi Grab juga. Di antaranya mungkin fintech,
food, lalu juga
online to offline, atau bahkan di luar itu seperti
safety, security, automated technology," papar Ridzki.
Dalam acara peluncuran Grab Ventures Indonesia, Ridzki mengatakan langkah ini merupakan bagian dari program "Master Plan 2020 Grab 4 Indonesia". Ini adalah rencana untuk mendukung target Indonesia menjadi negara dengan tingkat ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020 mendatang.
Dalam acara tersebut, turut hadir Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara serta Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif Fadjar Hutomo.
(eks)