Jakarta, CNN Indonesia -- Mercedes-Benz kembali menyerang produsen otomotif asal Amerika Serikat, Tesla dengan meluncurkan gambar
sport utility vehicle (SUV) bertenaga listrik masa depan yang dinamai EQC. Kendaraan listrik EQC disebut untuk menjegal laju Tesla Model X yang masuk dalam kategori SUV.
Manufaktur otomotif Jerman itu diketahui telah meluncurkan konsep SUV bertenaga listrik dua tahun silam, dan konsumen yang menanti model produksinya diyakini akan mendapat desain baru yang berubah signifikan dari versi konsepnya.
Mercedes yang dimiliki Daimler memang terus berupaya menghasilkan kendaraan-kendaraan ramah lingkungan untuk mobilitas konsumen di masa depan, salah satu komitmen mereka dengan menampilkan
Mercedes-Benz Electric Intelligence (EQ) pada Paris Motor Show pada 2016.
CNNIndonesia.com sempat menyentuh langsung mobil tersebut di Kuala Lumpur, Malaysia, sekaligus menandakan kehadirannya di kawasan Asia Tenggara. Dan
Mercedes-Benz EQC sendiri diyakini sebagai model produksi dari EQ.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk pasar mobil listrik kelas atas sebelumnya sudah diisi Tesla. Kendati demikian Mercedes yakin bisa merebut pasar mereka yang sudah menjual Model X dan Model 3 (sedan) yang ditargetkan terjual sebanyak 50 ribu unit tahun ini dan diprediksi dua kali lipat pada tahun depan.
Satu sisi, Mercedes harus mengantisipasi kehadiran SUV listrik dari BMW dan Audi yang diduga sebagai pesaing terkuat.
"Ketika Tesla sedang memegang peranan di pasar mobil mewah listrik, saya rasa tidak akan lama setelah produk premium (kelas atas) dari Jerman datang," kata analis otomotif IHS Markit, Wajih Hossenally dilansir Reuters.
LMC Automotive menyetujui jika penurunan pangsa pasar Tesla akan terjadi beberapa tahun kemudian setelah pemain Eropa meluncurkan produk serupa.
Sambutan Hangat dari KonsumenSeperti Tesla, Mercedes membuka inden EQC di Norwegia sejak sebelum mobil diluncurkan. Hasilnya, pabrikan telah mengantongi 2 ribu pemesan yang melakukan booking fee (tanda jadi) sebesar US$ 2.400 (Rp35,7 juta) di pasar mobil listrik terbesar di Eropa, di mana Tesla sanggup menjual 8.500 unit kendaraan tahun lalu.
(mik)