Jakarta, CNN Indonesia --
Bursa Efek Indonesia segera meluncurkan papan pencatatan saham startup pada 2019 untuk mengundang para startup melakukan penawaran saham perdana (
initial public offering/IPO).
Dilansir dari
Reuters, dengan adanya platform atau papan teknologi ini diharapkan dapat mengundang salah satu unicorn Indonesia,
Gojek untuk melantai di bursa.
BEI mengatakan akan bekerja dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengubah aturan IPO, yang saat ini mengharuskan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dalam dua tahun pencatatan.
"Dengan papan teknologi baru ini (dan perubahan peraturan), startup, termasuk Go-Jek, akan dapat mendaftar di IDX karena mereka akan memiliki waktu hingga 6 tahun setelah listing untuk membawa menguntungkan," kata Direktur IDX Nyoman Yetna Setia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejalan dengan itu, Ketua Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF), Triawan Munaf, mengatakan dia berharap langkah tersebut memungkinkan start-up untuk mengakses dana dari investor lokal melalui penjualan saham.
Gojek merupakan startup dengan nilai miliaran dollar pertama dari Indonesia. Pada Mei lalu, mereka sempat mempertimbangkan opsi penawaran saham perdana di Indonesia. Namun, belum ada kejelasan dan kepastian rencana tersebut.
Adanya evolusi layanan transportasi membuat Indonesia menjadi salah satu klien terbesar untuk pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
Dilansir dari
Reuters, hingga berita ini ditayangkan Gojek belum memberikan konfirmasi lebih lanjut.
(age/age)