Jakarta, CNN Indonesia -- Roket Soyuz MS-10 gagal meluncur dari stasiun peluncuran di Kazkhstan pada Kamis (11/10) pukul 4.40 pagi waktu setempat. Lembaga Antariksa Amerika Serikat (
NASA) dalam keterangan resmi menyatakan wahana antariksa Soyuz MS-10 gagal meluncur lantaran ada anomali pada roket pendorong.
Akibat masalah tersebut, NASA memutuskan untuk mendaratkan darurat wahana antariksa dan memutuskan untuk membatalkan peluncuran tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, NASA juga memastikan dua awak yang menumpang Soyuz MA-10 dalam kondisi selamat. Keduanya adalah astronaut Amerika Nick Hague dan kosmonaut asal Rusia, Alexey Ovchinin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim pencarian dan penyelamatan telah diterjunkan ke lokasi pendaratan darurat. Hague dan Ovchinin berhasil keluar dari kapsul dan dilaporkan dalam kondisi baik," jelas NASA dalam situs resminya.
Keduanya kemudian dibawa ke Pusat Pelatihan Kosmonaut Gagarain di Star City, Rusia untuk proses pemulihan.
Untuk mengetahui lebih rinci penyebab kegagalan peluncuran kali ini, NASA bekerja sama dengan Badan Antariksa Rusia Roscosmos untuk melakukan investigasi menyeluruh.
Senada, salah satu astronaut yang bertugas dalam misi tersebut mengonfirmasi bahwa pendorong roket tidak bisa bekerja sesaat setelah peluncuran. Setelah berkomunikasi dengan stasiun peluncuran di darat, keduanya diminta untuk melakukan pendaratan darurat.
General director Roscosmos Dmitry Rogozin lewat cuitannya memastikan semua kru dalam peluncuran kali ini selamat. "Semua kru sudah mendarah. Keduanya dalam kondisi selamat," cuitnya.
Soyuz MA-10 merupakan peluncuran ke-139 wahana antariksa Soyus ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Kegagalan peluncuran kali ini merupakan kedua kalinya setelah Soyuz 7K-T No.39 yang gagal mengorbit pada April 1975.
(evn)