Jakarta, CNN Indonesia -- Wahana penjelajah Curiosity melakukan
selfie sambil mengambil foto panorama di Vera Rubin Ridge, Planet Mars. Foto memperlihatkan Curiosity sedikit tertutup debu akibat badai di
Mars dalam beberapa bulan belakangan.
Dilansir dari
ABC, langit yang gelap menunjukkan debu masih menutupi atmosfer pada 9 Agustus ketika foto panorama diambil oleh kamera Curiosity.
Curiosity berukuran mobil Mini Cooper dilengkapi 17 kamera dan lengan robot yang dilengkapi dengan peralatan dan instrumen khusus.
Persenjataan ini dibekali Lembaga Antariksa Amerika (NASA) agar Curiosity bisa menjelajah dan mengambil sampel di planet merah. Curiosity baru saja mengebor sampel batu baru di Vera Rubin Ridge saat mengambil gambar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Youtube]Menurut Ilmuwan NASA Ashwin Vasavada, baru kali ini Curiositity menemukan komposisi batu yang unik dan beragam. Curiostity belum pernah menemukan tempat dengan begitu banyak variasi warna dan tekstur.
"Bukit itu bukan sesuatu yang berbentuk monolitik. Ia memiliki dua bagian berbeda, masing-masing memiliki berbagai warna. Beberapa terlihat oleh mata dan bahkan lebih terlihat ketika kita melihat dengan inframerah, tepat di luar apa yang bisa dilihat mata. Beberapa tampaknya terkait dengan seberapa keras batu-batu itu," kata Vasavada.
Berhasil Ambil SampelSampel terbaru yang diambil dari bukit itu merupakan terobosan baru bagi tim Curiosity. Pasalnya dua upaya terakhir Curiosity untuk mendapatkan sampel gagal karena batuan yang sangat keras.
Para ilmuwan menguji sebuah teori pinggiran bukit mungkin terbuat dari batu yang lebih keras untuk dapat menahan erosi, namun area di bawah pinggiran bukit memiliki batuan yang lebih lembut dan lebih mudah terkikis.
Ternyata teori para ilmuwan benar dan mereka berhasil mendapatkan sampel batu yang berharga untuk dijadikan sebagai penelitian lebih lanjut.
Vasavada mengatakan air tanah yang pernah ada di masa lalu bisa memperkuat batu. Bukit mengandung banyak hematit, mineral yang ditemukan dalam kandungan air, sehingga itu menarik perhatian NASA. NASA ingin mengetahui penyebab batu bisa menjadi sangat keras.
(jnp/age)