Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga Antariksa Amerika Serikat (
NASA) akhirnya mengumumkan akan menerbangkan roket
SpaceX yang ditumpangi sembilan astronaut ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Juni 2019. Ini akan menjadi peluncuran pertama pesawat berawak AS ke luar angkasa setelah tertunda selama hampir tujuh tahun.
Mengutip
AFP, Sabtu (6/10), sementara untuk penerbangan Boeing ke luar angkasa direncanakan dua bulan kemudian, atau Agustus 2019.
Kesembilan astronaut akan menumpang pesawat luar angkasa Crew Dragon milik SpaceX dan pesawat CST-100 Starliner besutan Boeing. Kesembilan astronaut itu adalah Victor Glover, Mike Hopkins, Bob Behnken, Doug Hurley, Nicole Aunapu Mann, Chris Ferguson, Eric Boe, Josh Cassada, dan Suni Williams.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proses terbaru dari jadwal kami sudah ada, namun, tanggal peluncuran masih belum pasti, dan kami mengantisipasi jadwal dapat berubah saat mendekati waktu peluncuran," kata Phil McAlister, direktur Pengembangan NASA.
"Ini adalah pesawat ruang angkasa baru, dan tim teknik memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum pesawat siap terbang."
Kabarnya, SpaceX akan melakukan pengetesan pada Januari 2019, dan Boeing pada Maret 2019. Diharapkan hasil dari uji terakhir ini kedua pesawat benar-benar laik terbang.
Seperti diketahui SpaceX dan Boeing merupakan dua perusahaan yang mendapatkan kontrak sejak 2014 lalu oleh NASA untuk menerbangkan kembali para astronaut.
SpaceX dan Boeing menerima kontrak masing-masing senilai US$2,6 miliar dan US$4,2 miliar untuk mengembangkan wahana antariksa untuk mengangkut astronaut dari dan ke stasiun luar angkasa (ISS).
Selama program ditangguhkan NASA harus bergantung pada Rusia untuk mengirim astronaut ke luar angkasa hingga 'menghidupi' laboratorium penelitian senilai US$100 miliar. NASA menyebut penundaan misi selama berkali-kali lantaran kurangnya keamanan dan masalah akuntabilitas dalam program awak komersialnya.
(mik)