Jakarta, CNN Indonesia -- Siang tadi,
Indosat Ooredoo resmi melepas
Joy Wahjudi dan menyambut
Chris Kanter sebagai Direktur Utama perseroan. Chris Kanter bukan nama baru di lingkungan Indosat.
Chris telah menjadi komisioner Indosat sejak 2010. Kali ini, Chris didapuk mengisi pucuk pimpinan Indosat.
"Saya sudah delapan tahun di Indosat. Ketika Qatar mau masuk pun saya sudah terlibat soal penanam modal asing. Menkeu dan BUMN meminta saya duduk sebagai komisaris independen," kisahnya kepada media, Kamis (18/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chris pun melanjutkan perjalanannya ketika pihak Qatar meminta dirinya mewakili Qatar.
"Saya dinamakan komisaris, setengah mewakili pemegang saham mayoritas. Waktu itu, saya juga yang pilih Joy," kenangnya.
Chris melanjutkan perbincangan siang tadi dengan rencana masa depan dia dan Indosat. Dia melihat Indosat itu penting dan tetap harus eksis.
"Karena telko kalau tidak diatur baik, ada
price war akhirnya semua berdarah darah. Kalau Indosat kuat meskipun di nomor 2,
balance pasar akan baik. Ooredoo juga memikirkan sama.
Penting ada
balance bagi industri," paparnya siang tadi.
Dia pun sudah menyusun beberapa strategi untuk membawa Indosat kembali ke urutan nomor dua di industri.
Merger Hingga Akuisisi IndosatChris pun sempat melontarkan keinginan Qatar ingin melakukan merger akuisisi, dengan nama operator yang dirahasiakan.
"Qatar ada
appetite untuk merger," sebutnya singkat.
Chris yang berlatar belakang wirausaha ini memang familiar dengan aksi korporasi merger akuisisi. Indosat pun bukan nama baru di industri jika membahas rumor merger akuisisi.
"Strategi bisnis ini, saya
entrepreneur. Saya akan liat seluruh kemungkinan hingga merger dan akuisisi. Menteri pun terbuka dengan mencanangkan harus konsolidasi," ungkap Chris.
Namun, Chris pun menjelaskan rencana merger akuisisi sebagai 'appetite', belum ada pembicaraan lebih lanjut. Chris pun mengakui ketika dia menjadi komisaris memang ada permintaan untuk merger akuisisi.
Sayangnya, Chris tidak mau membeberkan lebih lanjut.
"Dua tahun lalu, waktu jadi komisaris memang ada permintaan merger akusisi," kenangnya.
Berangkat dari pernyataan Chris Kanter, rumor merger akuisisi dalam industri telekomunikasi memang santer terdengar sejak beberapa tahun terakhir.
Awalnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang menyebutkan industri telekomunikasi seharusnya melakukan konsolidasi, karena saat ini terlalu banyak pemain dan membuat industri tidak sehat.
Rumor konsolidasi ini semakin santer terdengar dari pihak XL Axiata dan Indosat Ooredoo. Awal tahun ini, kabar tersebut kembali berhembus. Sayangnya, baik Indosat Ooredoo dan XL Axiata menampik kabar konsolidasi tersebut.
(age)