Jakarta, CNN Indonesia -- Demonstrasi para pengemudi
Grab berlanjut pada hari ini, Selasa (30/10). Salah satu peserta aksi, Edward Simanungkalit mengatakan hari ini mereka tidak lagi melakukan unjuk rasa, tapi hanya menyampaikan tuntutan ke pihak Grab.
"Kami di sini bukan untuk aksi lagi. Tapi hari ini kami lebih ke arah menyampaikan tuntutan ke Grab," kata Edward kepada CNNIndonesia.com di halaman Gedung Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (30/10).
Namun dia mengungkapkan tidak menutup kemungkinan akan ada demonstrasi lagi. Koordinator aksi Wendra Sugara menekankan pihaknya hanya ingin bertemu dengan Managing Director Grab Ridzki Kramadibrata.
"Katanya mau ketemu jam 17.00. Tuntutan kami kalau tidak dipenuhi, mereka angkat kaki dari sini (Indonesia). " kata Edward.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wendra mengatakan kemungkinan besar pertemuan tidak akan terjadi di Gedung Lippo Kuningan.
"Sebenarnya simpel, tinggal datang dan ketemu. Kalau tidak ketemu ya repot juga. Peserta kami tahan untuk tidak lakukan aksi. Kalau belum ada kepastian bertemu baru masa turun," kata Wendra.
Berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, di depan Gedung Lippo Kuningan hanya terdapat puluhan pendemo. Mereka terlihat sedang duduk santai sembari berdiskusi, rata rata mereka adalah Koordinator Aksi dan Koordinator Lapangan.
Puluhan pihak kepolisian terlihat duduk duduk berjaga di gedung ini. Dua truk huru hara juga disiagakan di sini
Dari keterangan pihak Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) dan Asosiasi Driver Online (ADO) total ada 10 tuntutan yang sudah disiapkan untuk disampaikan saat unjuk rasa.
Tuntutan dari Garda yaitu menetapkan tarif minimal Rp3 ribu per kilometer, perjanjian kemitraan yang adil dan ketiga Grab harus menghilangkan suspensi atau putus mitra sepihak tanpa ada alasan jelas.
Sedangkan dari ADO tuntutannya adalah tarif dan skema poin yang manusiawi, stop pemotongan pajak ilegal, stop penerimaan mitra pengemudi baru, dan meminta perlindungan maksimal bagi mitra dalam hal ini pengemudi.
Selain itu mereka juga menginginkan sistem 'open suspend' bagi mitra driver online individu, stop monopoli dan diskriminasi order prioritas, serta menginginkan bisnis transportasi online yang lebih adil dan profesional.
Sejalan dengan itu, Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menjelaskan demonstrasi kemarin menuntut adanya open suspend bagi para mitra pengemudi. Namun, para pengemudi ini diduga melakukan tindakan kriminal dan melanggar kode Etik Grab.
"Keputusan kami sudah tepat untuk tidak membiarkan mereka berada di platform Grab. Ini bentuk keberpihakan kami terhadap pelanggan dan mitra pengemudi yang bekerja jujur," kata Ridzki.
Ridzki mengatakan kecurangan para mitra tentu merugikan mitra yang bekerja secara jujur. Ia menyebut Grab tidak menolerir segala bentuk kejahatan dan kecurangan mitra pengemudi.
"Keselamatan dan keamanan para pengguna adalah prioritas utama Grab dimana segala bentuk kekerasan dan tindak kejahatan tidak akan ditoleransi," ujar Ridzki.
Ridzki menyebut pihaknya terus bekerja sama dan mendukung polisi untuk menindak tegas mitra pengemudi yang terlibat dalam kejahatan.
Kabar terbaru yang didapatkan, perwakilan Grab akan bertemu dengan perwakilan mitra malam ini. Namun, ketika dikonfirmasi kepada pihak Grab belum ada kabar lebih lanjut.
(jnp/age)