Jakarta, CNN Indonesia -- PT Sokonindo Automobile (
DFSK), produsen otomotif asal China akan meluncurkan dua
Sport Utility Vehicle (SUV) baru untuk kembali merangsang pasar otomotif di Indonesia. Jika tidak ada aral melintang, kedua SUV baru tersebut meluncur tahun depan.
"Kami berencana untuk meluncurkan satu model baru dan satu varian terbaru dari model yang sudah ada sekarang, tahun depan. Ada dua mobil baru dari DFSK tahun depan di Indonesia," kata Marketing General Manager DFSK Indonesia Permata Islam saat berkunjung ke redaksi
CNNIndonesia.com, Kamis (1/11).
Tak heran bila DFSK berlomba-lomba mengeluarkan produk baru jenis SUV untuk pasar otomotif Indonesia. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan wholesales SUV dalam negeri terus meningkat sejak 2014 sebesar 53.855 unit, 2015 (54.256 unit), 2016 (72.537 unit), 2017 (73.374 unit).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pria karib disapa Artha itu, satu varian terbaru yang akan diluncurkan adalah tipe termewah dari Glory 580, dan satu model baru tetap menggunakan nama model Glory namun dengan angka nomenklatur berbeda.
Namun Artha tidak merinci posisi model baru yang dimaksud meski kedua SUV baru DFSK itu disebut akan diproduksi di pabrik mereka di Cikande, Serang Banten.
Kendati demikian, sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa model baru itu satu tingat di bawah DFSK Glory 580. Besar kemungkinan model baru ini akan bersaing ketat dengan SUV anyar dari Wuling.
Catatan saja, Wuling Motors telah menampilkan menampilkan SUV baru di Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2018. Di China, mobil tersebut dinamai Baojun 530 yang telah diluncurkan di China pada Maret 2018. Mobil keluarga itu menawarkan panjang 4.600 mm, tinggi 1.760 mm, lebar 1.840 mm.
Dongkrak Citra Mobil ChinaKualitas mobil China menjadi sorotan konsumen dalam negeri. Sejumlah masyarakat memiliki stigma negatif terhadap produk otomotif asal China dan ini memengaruhi keinginan masyarakat untuk membeli mobil China.
Artha tidak bisa menampik bahwa anggapan itu terjadi di Indonesia, namun itu beberapa tahun silam. Kini pelaku otomotif China di Indonesia kian serius dan terus berusaha memperbaiki citra mobil China di mata konsumen, salah satunya memberikan garansi tujuh tahun atau penggunaan 150.000 km.
"Garansi selama ini tidak dimiliki perusahaan otomotif lain di Indonesia, jadi kami yang pertama," ucap Artha.
Untuk kebutuhan konsumen, DFSK berencana memperbanyak jaringan resmi di Tanah Air. DFSK mengklaim akan diperkuat 50 jaringan resmi hingga akhir 2018.
(mik)