Jakarta, CNN Indonesia --
Tencent Holdings akan menerapkan sistem pencegahan kecanduan bermain
gim bagi para pemain di bawah umur pada 9 gim baru miliknya. Tahun depan, aturan ini juga berlaku untuk seluruh gim miliknya, seperti diumumkan perusahaan itu pada akun resminya di WeChat, Senin (5/11). Tahun lalu, Tencent hanya mengaplikasikan sistem ini pada gim populer, Honor of Kings.
Untuk mengidentifikasi apakah pemain dibawah umur atau tidak, sistem ini dibekali dengan pemeriksaan ID dan pengenalan wajah. Lantas, saat bermain durasi pemain dibatasi untuk membuat ekosistem bermain gim yang lebih sehat.
Pemerintah China tengah mengetatkan aturan pembatasan bermain gim yang menyebut kalau anak berusia dibawah 12 tahun hanya diperbolehkan bermain satu jam dalam sehari. Baru pada jam 9 malam sampai 8 pagi mereka diperbolehkan untuk bermain selama 2 jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini adalah upaya Tencent untuk memenuhi permintaan pemerintah China yang ingin agar sistem untuk memerangi kecanduan bermain gim diperluas pada sejumlah video gim online baru, seperti diumumkan Agustus lalu.
Berdasarkan pendapatannya, Tencent merupakan perusahaan gim terbesar di dunia. Namun, perusahaan itu, terjegal peraturan pemerintah tahun ini.
Perusahaan gim terbesar asal China ini dikabarkan tengah mengalami penurunan saham sebesar 28 persen pada tahun ini. Hal tersebut disebabkan karena otoritas China belum menyetujui perusahaan itu merilis gim baru dan meloloskan izin pembelian dalam gim mereka (
in-app purchase) sejak Maret lalu.
Padahal model bisnis itulah yang menebalkan pundi-pundi Tencent. Akibatnya, perusahaan ini tidak mendapatkan uang dari beberapa gim populer, seperti PlayerUnkown's Battlegrounds Mobile (PUBG Mobile).
Tencent dikabarkan telah mencoba melakukan verifikasi identitas serta pengenalan wajah untuk pemuda di Beijing dan Shenzen pada September lalu. Perusahaan masih melakukan tahap uji coba sejak Oktober, dan diharapkan dapat selesai pada akhir bulan ini.
(jef/eks)