Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jepang memperpanjang masa tahanan mantan pemimpin aliansi Renault,
Nissan, dan Mitsubishi,
Carlos Ghosn sampai 10 Desember.
Melansir AFP pada Jumat (30/11) perpanjangan masa penahanan ini untuk memberi waktu lebih banyak bagi jaksa dalam menginvestigasi dugaan penyelewengan laporan pendapatannya sebelum jaksa memutuskan akan membebaskannya atau tetap menuntutnya terkait dugaan tersebut.
Ghosn dituduh mengurangi laporan pendapatannya senilai hampir 5 miliar yen (Rp 628 miliar) dalam kurun waktu lima tahun dari 2011. Ghosn sempat menyangkal tuduhan pada dirinya beberapa hari setelah ditangkap pada Senin (19/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala deputi kantor kejaksaan Tokyo Shin Kukimoto mengatakan jika pihaknya "tidak akan menahan orang dalam waktu lama tanpa alasan yang jelas".
"aku tidak mengkritik sistem negara lain hanya karena mereka berbeda," kata Kukimoto.
Hubungan tiga perusahaan aliansi Nissan-Renault-Mitsubishi disebut masih harmonis setelah penangkapan pimpinan aliansi perusahaan Carlos Ghosn atas tuduhan pelanggaran keuangan.
Sejauh ini Pemerintah Prancis memiliki 15 persen saham Renault. Karena kemitraan Renault dan Nissan, berarti Prancis juga menyimpan 43,4 persen saham Nissan. Nissan memegang 34 persen saham Mitsubishi Motors.
Renault memiliki lebih dari 40 persen saham Nissan, dan Nissan cuma punya 15 persen saham Renault.
Nissan dan Mitsubishi resmi memecat Ghosn dari perusahaannya, sementara Renault berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire mengatakan bahwa dia masih menunggu dari hasil penyelidikan terhadap Ghosn, sembari menunggu audit yang dilakukan oleh Renault.
(gfs/mik)