Petinggi Huawei Hadapi Tuduhan Penipuan di AS

AFP | CNN Indonesia
Sabtu, 08 Des 2018 05:14 WIB
Meng Wanzhou dituduh berkomplot untuk menipu beberapa lembaga keuangan.
Chief Financial Officer Huawei Meng Wanzhou atau Sabrina Meng. (Foto: REUTERS/Alexander Bibik)
Jakarta, CNN Indonesia -- Petinggi sekaligus anak pendiri Huawei, Meng Wanzhou ditangkap di Kanada atas tuduhan penggunaan anak perusahaan terselubung untuk menjual data ke Iran.

Meng dituduh berkomplot untuk menipu beberapa lembaga keuangan. Mengutip AFP, jika dinyatakan bersalah ia akan menghadapi lebih dari 30 tahun penjara. Bahkan jaminannya pun juga akan ditolak.

Pengacara Meng mengatakan secara pribadi telah menolak para bankir Amerika, yang meminta koneksi langsung antara Huawei dan Skycom. Karena kenyataannya Skycom adalah Huawei. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sementara itu, juru bicara Kedutaan China di Kanada menganggap penangkapan ini sebagai kesalahan dan meminta Amerika Serikat dan Kanada membebaskan Meng Wanzhou.

"Kami akan terus mengikuti perkembangan masalah ini dan mengambil semua langkah untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingan sah warga negara China," kata pernyataan itu.

Saat ini, AS dan banyak negara dunia tengah meningkatkan pengawasan terhadap Huawei dan semua perusahaan China yang menjual smartphone dan peralatan telekomunikasi.


Para pejabat di AS telah memberi peringatan adanya risiko keamanan jika menggunakan produk Huawei. Amerika Serikat khawatir bahwa pemerintah China dapat menggunakan teknologi jaringan Huawei untuk memata-matai orang Amerika.

Mei lalu, Pentagon memerintahkan toko-toko di pangkalan militer Amerika untuk menghentikan penjualan ponsel pintar buatan Huawei dan pesaingnya, ZTE.

Februari lalu, pejabat tinggi dari CIA, NSA, FBI, dan Badan Intelijen Pertahanan mengatakan kepada komite Senat bahwa smartphone perusahaan-perusahaan itu menimbulkan ancaman.

(agr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER