Jakarta, CNN Indonesia -- CEO
Bukalapak Achmad Zaky mengatakan pihaknya belum berniat untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (
BEI) meski kabar soal
IPO (Intial Public Offering) perusahaan ini telah lama beredar.
"Nggak [IPO dulu]. Saya sudah sempat ketemu Tito [Sulistio/ Direktur Utama BEI], tapi nggak " kata Zaky pendek saat ditanyai awak media mengenai kabar tersebut di Perayaan Ulang Tahun Ke-9 Bukalapak di Jakarta Convetion Center, pada Kamis (10/1).
Chief Financial Officer (CFO) Bukalapak Fajrin Rasyid menjelaskan bahwa ada banyak hal yang harus dipertimbangkan perusahaan sebelum IPO. Lagi pula, menurut dia, menjadi perusahaan terbuka bukan satu-satunya jalan mendapatkan dana. Selain itu, ia menyebut saat ini Bukalapak sedang tidak membutuhkan pendanaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mendapatkan dana itu tidak harus dengan IPO. Bisa melalui private financing, bisa dari obligasi dan sebagainya," kata dia di kesempatan yang sama.
Fajrin juga masih keberatan dengan sejumlah aturan yang wajib dilakukan jika Bukalapak menjadi perusahaan terbuka. Salah satunya adalah membuka laporan kepada publik.
"Itu mungkin bisa jadi salah satu yang paling beratlah, karena inovasi (perlu dilakukan dengan) sangat cepat. Kadang-kadang pengen inovasi ini, jangan sampai kemudian diketahui banyak orang lalu ditiru dengan cepat (oleh kompetitor)," paparnya.
Meski BEI telah memberikan keringanan kepada startup untuk melantai di bursa saham. Namun, menurut Fajrin relaksasi terhadap aturan kewajiban melakukan laporan dana ke publik belum disentuh Bank Indonesia.
"Mungkin bisa dicek lagi peraturan yang sudah ada masukan dari kami bisa enggak ada relaksasi," kata Fajrin.
Sementara itu pada Agustus 2018, transaksi Bukalapak diklaim mencapai Rp4 triliun dan terus naik setiap bulannya. Fajrin sebelumnya menyebut kenaikan transaksi (gross merchandise value/ GMV) di perusahaannya naik 3 kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
(kst/eks)