Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Prancis meminta
Carlos Ghosn yang saat ini sedang ditahan di Jepang dicopot dari jabatan Chief Executive Officer Renault. Pemerintah Prancis merupakan pemegang saham terbesar Renault, sebesar 15 persen.
Menteri Perekonomian Prancis Bruno Le Maire telah meminta rapat direksi "dalam beberapa hari ke depan" untuk memilih "kepemimpinan baru yang bertahan lama" buat menggantikan Ghosn.
Ghosn, pria 64 tahun yang sudah membentuk aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi sudah diturunkan dari kepemimpinannya di Nissan dan Mitsubishi. Ghosn ditangkap oleh otoritas Jepang karena tuduhan pelanggaran finansial sejak 19 September 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat Nissan dan Mitsubishi memutuskan memberhentikan Ghosn, Renault awalnya berusaha mempertahankan Ghosn. Keputusan baru Prancis ini bisa menghapus cerita Ghosn sebagai pemimpin aliansi.
"Saya selalu mengindikasikan, sementara terus mengulangi praduga tidak bersalah Carlos Ghosn, bahwa bila dia dicegah terlalu lama (untuk bekerja) maka kami akan bergerak ke tahap selanjutnya. Kami di sana sekarang," kata Le Maire, disitat dari AFP, Rabu (17/1).
Le Maire mengangkat nama CEO Michelin Jean-Dominique Senard sebagai pengganti Ghosn dan bekerja bersama Chief Operating Officer Renault Thierry Bollore.
Pada sidang dengar pendapat yang digelar pada pekan lalu di Jepang, Ghosn telah menyangkal semua tuduhan yang dia terima. Saat ini Ghosn tetap ditahan di Jepang, kemungkinan hingga enam bulan menurut pengacaranya, hingga proses persidangannya dimulai.
(fea)