Jakarta, CNN Indonesia -- Tidak bisa diaksesnya layanan
Bing di
China pekan lalu adalah sebuah kesalahan teknis, jelas sumber
Reuters yang mengenal masalah ini. Namun, baik pemerintah China dan
Microsoft, keduanya tidak memberi komentar terkait kabar ini.
Sementara itu, seorang teknisi Microsoft yang tak disebutkan identitasnya menyebut kalau Bing terblokir dengan pola serupa dengan pemblokiran situs lainnya oleh pemerintah China. Namun, Microsoft tidak menerima pemberitahuan sebelumnya dari pemerintah. Sehingga diperkirakan gangguan akses itu dilakukan secara tidak sengaja oleh pemerintah.
Meski mengakui adanya gangguan akses Bing di China pada Rabu (23/1), namun Microsoft menolak untuk memberikan keterangan lebih detil mengenai hal ini. Begitu juga dengan Administrasi Siber China yang juga tak memberikan komentar atas pertanyaan yang diajukan lewat fax.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insinyur di perusahaan VPN, ExpressVPN, sempat menguji sumber masalah laman Bing tersebut ketika warga China kesulitan akses. Pengetesan dilakukan untuk menelusuri dari mana asal pemblokiran terjadi.
Hasilnya, kesulitan akses itu diperkirakan terjadi karena DNS Microsoft dialihkan dengan teknik
poisoning atau akibat teknik
black holing.
Poisoning adalah teknik menyisipkan eksploit pada kelemahan jaringan yang biasa digunakan oleh pemerintah China untuk memblokir situs tertentu. Sementara
black holing adalah strategi pertahanan dari penyedia internet (ISP) untuk menghentikan serangan DDoS.
"Kami tidak tahu apakah (terblokirnya Bing) adalah ketidaksengajaan atau tidak. Tapi jauh lebih mudah terjadi kesalahan Bing terblokir ketika Anda memblokir satu set alamat IP," jelas Wakil Presiden Express VPN Harold Li.
Pekan lalu, pengguna Bing di China tak bisa membuka c
n.bing.com. Hasil pencarian akan mengarahkan pengguna pada laman
error akibat Great FireWall yang diterapkan China.
Laman serupa akan muncul jika pengguna membuka laman yang telah diblokir pemerintah sebelumnya, seperti Google dan Facebook. Namun pada Jumat (25/1), Bing dilaporkan sudah bisa kembali diakses.
Bing menjadi satu-satunya layanan pencarian asing di China, bersaing dengan Baidu. Microsoft telah menyesuaikan hasil pencarian Bing agar sejalan dengan aturan pemerintah China.
Kesulitan akses Bing terjadi setelah artikel dari seorang jurnalis China mengkritik kuarlitas pencarian Baidu, portal mesin pencarian terbesar di China. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa terblokirnya Bing ada kaitannya dengan hal tersebut.
Sejak 2016, Baidu telah mengalami kritik dari publik ketika seorang mahasiswa meninggal akibat mencari perawatan di rumah sakit yang diiklankan Baidu.
(reuters/eks)