Jakarta, CNN Indonesia -- Head of IT&Business Mobile Product Marketing
Samsung Electronic Indonesia, Denny Galant mengatakan Samsung tidak memiliki strategi guna melawan sejumlah kompetitor vendor
ponsel lain yang mengeluarkan ponsel seri
flagship.
"Terus terang kita tidak buat strategi untuk melawan siapapun," ujar Denny usai acara peluncuran Samsung Galaxy S10 di The Tribrata, Jakarta, Rabu (6/3).
"Pada akhirnya konsumen yang memilih, kita tidak buat strategi berdasarkan kompetitor," sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, yang pasti kata Denny, strategi Samsung untuk melahirkan ponsel
flagship ialah berdasarkan kebutuhan konsumen.
Sebelumnya, laporan IDC sempat menyebut bahwa kemunculan ponsel cerdas dengan harga super mahal menyebabkan pertumbuhan pasar agak tersendat. Laporan terbaru International Data Corporation (IDC) 2017 menyebutkan konsumen ragu membeli ponsel flagship karena harganya yang terlampau tinggi.
Selain itu, ponsel-ponsel premium ini kerap dibanderol dengna harga selagit sehingga cenderung dianggap sebagai barang mewah ketimbang memenuhi unsur kebutuhan konsumen, seperti disebut Anthony Scarsella, manajer riset Mobile Phones IDC.
Di Indonesia, Samsung mesti menghadapi pertarungan sengit para vendor ponsel lain yang berambisi untuk menggeser posisi pembuat ponsel asal Korea itu.
Dalam kesempatan terpisah, Vivo menyebut pihaknya menargetkan untuk merek ponsel nomor satu di Indonesia dalam kurun tiga tahun. Menurut data IDC, tahun lalu Vivo berada di peringkat keempat di bawah Samsung, Xiaomi, dan Oppo.
Xiaomi pun terus agresif di pasar Indonesia. Produsen China ini terus meringsek masuk ke jajaran lima besar ponsel dengan pengapalan terbanyak ke Indonesia. Sejak dua tahun terakhir, Xiaomi mulai kembali menunjukkan taringnya dengan masuk lagi ke jajaran lima besar di Indonesia.
Head of Xiaomi South Pacific Region sekaligus Country Manager Xiaomi Indonesia Steven Shi bahkan menyebut optimis Xiaomi akan segera merebut posisi pertama di pasar Indonesia ketika Xiaomi menempati posisi berdasarkan riset Canalys berdasarkan data pengapalan ponsel.
Posisi Samsung terbilang riskan, apalagi sebelumnya Xiaomi juga sudah mengalahkan Samsung dan menjadi jawara di pasar India. Padahal Samsung sudah bertahun-tahun menempati posisi nomor satu di negara itu.
[Gambas:Video CNN] (din/eks)