Yutu dan Chang'e 4 Kembali Bangun dari Tidur Panjang

CNN Indonesia
Jumat, 08 Mar 2019 10:04 WIB
Rover Yutu dan Chang'e 4 kembali terbangun untuk ketiga kalinya di sisi terjauh bulan selama sisi gelap itu mengalami malam selama 14 hari.
Penjelajah Yutu yang dibawa ke sisi terjauh Bulan lewat misi Chang'e 4 (China National Space Administration (CNSA) via CNS / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Robot penjelajah (rover) Yutu dan misi Chang'e 4 milik Badan Antariksa China (CNSA) kembali terbangun untuk ketiga kalinya pada 3 Maret lalu. Mereka ditidurkan ketika sisi terjauh Bulan ada di situasi malam. Satu malam di bulan sama dengan 14 hari waktu Bumi. Pasalnya total siang-malam di Bulan sama dengan 29,5 hari di Bumi.

CNSA menyebut robot rover itu bekerja normal setelah berdiam cukup lama di dinginnya malam di bulan yang bisa mencapai minus 180 derajat. Suhu sedingin itu terjadi lantaran matahari tak menyinari sisi tersebut dalam jangka waktu lama. Sehingga, panel surya di kedua perangkat ini berada pada mode standby hingga siang di bulan menjelang.

Mereka kembali bekerja untuk menjepret penampakan di sisi terjauh Bulan. Robot penjelajah dalam misi Chang'e 4, Yutu 2 menjepret foto lanskap yang menunjukkan medan tempat robot penjelajah tersebut berada.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlihat bebatuan gerigi muncul dari permukaan Bulan yang berdebu. Foto lainnya yang berhasil dijepret oleh Yutu 2 adalah foto close up dari batu besar. Batu tersebut rupanya adalah target dari Yutu 2. Jaraknya hanya berjarak sekitar satu meter,

Dilansir dari BGR, Yutu 2 telah menjalankan misi penelitian seperti mempelajari batu di permukaan, membuat katalog penemuan, dan berjalan secara perlahan di permukaan satelit alami Bumi tersebut.

Dalam rilis, CNSA mengatakan pihaknya menghibernasikan Chang'e 4 dan Yutu 2 di waktu malam.

Sebelumnya, CNSA telah membangunkan robot penjelajah Yutu 2 dalam Misi Chang'e 4 yang mendarat di sisi terjauh bulan pada awal tahun ini. Ketika malam tiba, CNSA memutuskan untuk mematikan Chang'e 4 hingga fajar menyingsing.

Misi China Chang'e 4 akan diikuti dengan misi Chang'e 5. Chang'e 5 akan menjadi babak final dari program Chang'e.

Misi Chang'e 5 mencakup robot penjelajah yang mengumpulkan sampel dan membawanya ke Bumi. Pebawaan sampel ini akan menjadi yang pertama untuk China dan program luar angkasanya.

Dilansir Space, Yutu 2 akan menggelar investasi sains mendalam di sisi gelap bulan dengan membawa peralatan sains yang bisa menganalisa permukaan dan di bawah permukaan kawah Von Karnam dan Sout Pole-Aitken Basin.

China juga berencana untuk mendaratkan penjelajah lain di Mars tahun depan lewat misi Chang'e 5. Negara itu juga akan melakukan misi penjelajahan luar angkasa ke Jupiter dan sejumlah asteroid sebelum 2030, seperti dilaporkan kantor berita China, Xinhua. (jnp/eks)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER