
Infrastruktur Jadi Penghalang Implementasi Kecerdasan Buatan
Tim CNN Indonesia, CNN Indonesia | Rabu, 13/03/2019 07:38 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Microsoft Indonesia menyatakan pembangunan infrastruktur di bidang teknologi menjadi kendala utama terhambatnya penerapan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bagi perusahaan atau organisasi di Indonesia.
"Menurut kami (Microsoft Indonesia), key challenge itu seberapa cepat infrastruktur di Indonesia siap untuk menghadapi teknologi kecerdasan buatan itu," ujar Presiden Direktur Microsoft Indonesia Haris Izmee pada acara Media Briefing, di The Ritz-Carlton, Jakarta, Selasa (12/3).
Namun, Haris menilai pembangunan infrastruktur di bidang teknologi mengalami peningkatan dilihat dari kualitas internet yang semakin cepat.
"Kalau sekarang ini boleh di bilang kualitas internet di Indonesia sudah lumayan cepat. Artinya, hal itu sangat bagus untuk sejumlah aplikasi dan penerapan teknologi AI di sini," kata dia.
Menyoal kapan Indonesia dapat sepenuhnya menikmati teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, Haris mengatakan tidak ada batasan waktu terkait hal itu.
Menurut dia, penerapan teknologi kecerdasan buatan ini agar dapat diadopsi secara masif didasari oleh bagaimana masyarakat menggunakan teknologi tersebut.
"Jadi kalau mau dibilang kapan bisa diterapkan lebih banyak, tidak ada bingkai waktu. Jadi, hal itu didasari oleh bagaimana orang-orang menggunakan teknologi AI, lalu melakukan uji coba teknologi itu di organisasi atau perusahaan," jelas Haris.
Haris mencontohkan sebagian besar organisasi atau perusahaan di Indonesia saat ini, tengah banyak menguji coba teknologi AI dimulai dari chat bot.
"Dari via chat bot, mereka berkembang dari situ. Jadi, machine learning AI bisa di generik ke chat bot itu," tuturnya.
Microsoft Indonesia pun optimis teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ini dapat diadopsi lebih banyak organisasi atau perusahaan di Indonesia.
Terlebih lagi, saat ini Microsoft Indonesia melihat ekosistem ekonomi digital Indonesia sedang bertumbuh mulai dari kemunculan perusahaan rintisan (startup), e-commerce hingga UKM. (din/age)
"Menurut kami (Microsoft Indonesia), key challenge itu seberapa cepat infrastruktur di Indonesia siap untuk menghadapi teknologi kecerdasan buatan itu," ujar Presiden Direktur Microsoft Indonesia Haris Izmee pada acara Media Briefing, di The Ritz-Carlton, Jakarta, Selasa (12/3).
Namun, Haris menilai pembangunan infrastruktur di bidang teknologi mengalami peningkatan dilihat dari kualitas internet yang semakin cepat.
"Kalau sekarang ini boleh di bilang kualitas internet di Indonesia sudah lumayan cepat. Artinya, hal itu sangat bagus untuk sejumlah aplikasi dan penerapan teknologi AI di sini," kata dia.
Menurut dia, penerapan teknologi kecerdasan buatan ini agar dapat diadopsi secara masif didasari oleh bagaimana masyarakat menggunakan teknologi tersebut.
"Jadi kalau mau dibilang kapan bisa diterapkan lebih banyak, tidak ada bingkai waktu. Jadi, hal itu didasari oleh bagaimana orang-orang menggunakan teknologi AI, lalu melakukan uji coba teknologi itu di organisasi atau perusahaan," jelas Haris.
Haris mencontohkan sebagian besar organisasi atau perusahaan di Indonesia saat ini, tengah banyak menguji coba teknologi AI dimulai dari chat bot.
Microsoft Indonesia pun optimis teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ini dapat diadopsi lebih banyak organisasi atau perusahaan di Indonesia.
Terlebih lagi, saat ini Microsoft Indonesia melihat ekosistem ekonomi digital Indonesia sedang bertumbuh mulai dari kemunculan perusahaan rintisan (startup), e-commerce hingga UKM. (din/age)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LIHAT SEMUA
Drive Pit
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Harga, Spesifikasi, dan Fitur iPad Pro 2021
Teknologi • 1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Diskon PPnBM Loncat di Atas 200 Persen
Teknologi 1 jam yang lalu
Bahaya Iming-iming WhatsApp Pink, Bisa Bajak HP dan Curi Data
Teknologi 2 jam yang lalu