Jakarta, CNN Indonesia -- Head of corporate communications
Bukalapak Intan Wibisono mengakui jika ada upaya untuk meretas layanan mereka beberapa waktu lalu.
Namun, Intan memastikan tidak ada data penting pengguna yang berhasil didapatkan peretas.
"Memang ada upaya untuk meretas Bukalapak beberapa waktu lalu, namun tidak ada data penting seperti
password, finansial, atau informasi pribadi lainnya yang berhasil didapatkan," jelas Intan dalam keterangan tertulisnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Intan mengatakan pihaknya telah meningkatkan sistem keamanan dan memastikan data-data penting pengguna tidak disalahgunakan.
Perusahaan besutan Achmad Zaky ni juga mengimbau penggunanya untuk memperhatikan keamanan bertransaksi.
Pengguna Bukalapak diimbau untuk mengganti kata sandi (password) secara berkala mengaktifkan
Two-Factor Authentication (TFA) untuk mencegah penyalahgunaan data penting dari perangkat yang tidak dikenali.
Sebelumnya peretas Pakistan, Gnosticplayers mengklaim telah meretas puluhan situs web populer termasuk salah satunya Bukalapak. Gnosticplayers mengungkapkan ada 13 juta akun Bukalapak yang telah diretas dan dijual di Dream Market, situs jual beli di dark web.
Selain Bukalapak, Gnosticplayers mengungkapkan tujuh situs lain yang berhasil dibobol diantaranya 1,12 juta akun Youthmanual, GameSalad dengan 1,5 juta akun, Lifebar dengan 3,86 juta akun, EstanteVirtual dengan 5,45 juta akun, dan Coubic dengan 1,5 juta akun.
Peretas menjual database kedelapan situs tersebut secara terpisah dengan total nilai 1.2431 Bitcoin atau sekitar US$5.000 setara Rp70,5 juta (kurs US$1=Rp14.100).
(evn)