Jakarta, CNN Indonesia --
Toyota Indonesia punya kesempatan ekspor mobil ke
Australia setelah ada kesepakatan kemitraan ekonomi komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) antara kedua negara.
Melihat kemungkinan tersebut, Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono mengungkapkan wacana mengirim kendaraan jenis
sport utility vehicle (SUV) dan mobil hibrida serta mobil listrik ke negeri kanguru.
"Kalau sekarang itu tren SUV
style. Kami berpikir ke arah situ. Ke depan
electric vehicle yang masyarakat suka, internasional juga suka. Secara
global trend produk hampir sama, tapi SUV akan menjadi tren baru global," kata Warih kepada media di Jakarta, Selasa (19/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Warih pihaknya optimistis mobil Toyota produksi Indonesia bisa
bersaing dengan negara lain seperti Thailand, Jepang, China, dan India. Untuk itu lanjut Warih, TMMIN harus mempersiapkan Indonesia menjadi basis produksi untuk kebutuhan konsumen di Australia.
Di satu sisi TMMIN dijelaskan Warih mempersiapkan diferensiasi produk ekspor untuk masing-masing negara. Salah satu contoh mencari 'ramuan' yang sesuai untuk pasar Australia.
Sebab dikatakan Warih pasar otomotif Australia menganut regulasi Eropa, alasan itu dari sisi produk ada yang perlu diperhatikan terutama dari sisi fitur keselamatan. Sementara spesifikasi lain, ia menjamin kualitas produksi TMMIN sudah sesuai untuk Australia.
"Tapi memang ada regulasi. Karena kalau Asia regulasi, tapi Australia unik, ikut Eropa regulasi. Itu ada modifikasi soal
safety feature itu yang kami siapkan," tutup Warih.
[Gambas:Video CNN] (ryh/mik)