Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur utama
Telkomsel Ririek Adriansyah mengungkapkan pihaknya belum berencana menyuntik mati jaringan
2G untuk penggunanya. Ririek menyebut pihaknya justru berencana mematikan jaringan 3G dan memigrasikan pengguna ke layanan
4G.
Pasalnya masih banyak pengguna Telkomsel yang masih setia menggunakan feature phone (ponsel lawas) yang hanya bisa digunakan untuk layanan telepon dan SMS.
"Sejauh ini masih banyak pelanggan yang menggunakan feature phone jadi belum akan dimatikan. Kualitas 2G akan tetap dijaga karena msh ada pasar yang masih pakai feature phone," ucap Ririek kepada awak media, saat ditemui dalam konferensi pers, Selasa (30/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, meski porsi pendapatan dari layanan panggilan telepon dan SMS jumlahnya terus menurun, tapi masih ada 47 persen pengguna Telkomsel yang menggunakan ponsel 'jadul' (zaman dulu).
Alasan lain Telkomsel enggan mematikan 2G lantaran banyak negara yang menggunakan strategi serupa. Mereka lebih memilih mematikan 3G dan tetap menjaga layanan 2G.
"3G kualitas
coverage (cakupan jaringan) naik turun karena saat diciptakan masih setengah melayani
voice (panggilan suara) dan setengah data. Sementara 4G basis data jauh lebih efisien karena optimalisasi data, terlebih saat kni ada 90 persen negara pakai 2G dan 4G," pungkasnya.
Keputusan Telkomsel untuk menjaga jaringan 2G berbanding terbalik dengan strategi XL Axiata. Beberapa saat lalu anak perusahaan Axiata Sdn Bhd ini memastikan akan menyuntik mati jaringan 2G lantaran penggunanya hanya tersisa 10 persen.
Padahal untuk pertama kalinya di tahun 2018 Telkomsel membukukan pendapatan Rp89,3 triliun dengan 53 persen diantaranya berasal dari paket data.
Dalam laporan keuangan Telkom, di tahun 2018 Telkomsel membukukan pendapatan sebesar Rp89,3 triliun, EBITDA Rp47,4 triliun dan laba bersih Rp25,5 triliun. Pendapatan dari data tahun 2018 meningkat 101,7 persen
year-on-year (tahun ke tahun) menjadi 4.373.077 terabyte (TB), terutama didorong oleh jumlah pelanggan data sebanyak 106,6 juta pelanggan atau 65,4 persen dari total pelanggan Telkomsel.
Ririek mengatakan pencapaian kali ini menjadi titik balik bagi Telkomsel untuk memikirkan strategi yang tak sekedar mengejar pendapatan, tetapi juga menyediakan layanan yang terjangkau.
Direktur jaringan Telkomsel Bob Apriawan menambahkan saat ini konsentrasi pihaknya lebih ke arah adopsi 4G. Bob menyebut ada beberapa pekerjaan rumah yang masih harus dibenahi sebelum Telkomsel menyuntik mati jaringan 3G.
Pekerjaan rumah yang dimaksud pertama memperluas jangkauan. Kedua, mempermudah pengguna 2G dan 3G yang migrasi ke 4G yang mau ganti uSIM tanpa tidak perlu ke GraPari.
"Sebenarnya pengguna 2G sudah mulai dimigrasi sebagian ke spektrum 4G karena lebih efisien. Untuk migrasi saat ini sangat mudah hanya by
software saja," ujar Bob.
(evn/eks)