Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (
Kemkominfo) menargetkan untuk melahirkan 5.000 perusahaan rintisan (
startup) dalam 5 tahun ke depan. Sebanyak 5.000
startup ini tergabung dalam Gerakan 'The Next 1000++ Digital Startups' yang diinisiasi oleh
Kominfo.
Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang PMO dan Ekonomi Digital Lis Sutjiati mengatakan 5.000
startup ini merupakan
startup yang akan memberikan dampak positif untuk menyelesaikan permasalahan di Indonesia.
Gerakan ini merupakan program lanjutan dari Gerakan 'Nasional 1000 Startup Digital' yang dilaksanakan sejak Juni 2016. Saat itu gerakan tersebut telah diikuti oleh 48 ribu peserta di 10 kota di Indonesia. Tahun ini gerakan tersebut akan diselenggarakan di 15 kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Target 5.000 dalam lima tahun ke depan. Saat ini sudah ada 525
startup. Dan bagi saya untuk mendapatkan
startup berkualitas kita harus memproses minimum 8.000 partisipan dan kita bergerak di 10 kota," kata Lis saat jumpa pers 'Gerakan Nasional 1000 Startup Digital', di kantor Kominfo, Senin (20/5).
Sebanyak 525
startup yang telah dianggap berkualitas baik ini berasal dari lintas sektor. Lis mengatakan dua sektor teratas adalah agrikultur dan pariwisata.
Untuk mencapai target 5.000 startup dalam 5 tahun, Kominfo menargetkan untuk menyaring 4.000 startup tiap tahun.
Kemudian dari 4.000
startup ini, pihaknya akan menyaring jadi 2.000 peserta. Peserta ini akan diberi pembekalan keahlian untuk membangun
startup.
Setelah tahap pembekalan, akan disaring lagi menjadi 1.000 peserta agar
startup bisa menghasilkan prototipe produk. Kemudian akan tersaring 500 peserta untuk memasuki tahap mentoring mendalam untuk menyiapkan strategi peluncuran produk.
Lantas 200 peserta tiap tahunnya akan masuk tahap inkubasi selama tiga bulan.
Lis menjelaskan program ini telah ditingkatkan dari segi kapasitas dan dan kualitas. Selain peningkatan dari segi jumlah kota, jumlah tenaga ahli dan mentor juga ditingkatkan untuk menampung kapasitas peserta.
Pada gerakan pembentukan
startup yang lalu, Lis mengatakan setelah melakukan penyaringan, pihaknya akan melakukan 'ignition' atau menyalakan pola pikir kewirausahaan dengan melakukan seminar. Namun kali ini, program 1.000
startup ini akan lebih kompleks dan berlapis.
Selain itu, Lis juga mengatakan sektor swasta dan lintas pemerintah juga dilibatkan dalam gerakan ini. Lis mengatakan Kominfo berkolaborasi agar
startup bisa bermanfaat di ekosistem digital dan bisa mendapatkan pendanaan.
"Kota bertambah, program lebih variasi, dan partner juga bertambah. Kami juga telah beberapa perusahaaan seperti venture capital, dan lembaga pemerintah seperti BUMN, " ujar Lis.
(jnp/eks)