Jakarta, CNN Indonesia -- Partner East Ventures Melisa Irene mengungkapkan tiap
pemodal ventura memiliki kriteria masing-masing untuk menentukan perusahaan rintisan (
startup) mana yang akan disuntikkan dana oleh investor.
Bagi East Ventures kata Melisa, pihaknya melihat sebuah startup sebelum diberikan dana awal dari
people (orang atau pendiri startup) dan
potential market (pasar potensial).
"Jadi beda-beda invetor dia akan masuk ke ranah yang ke tahapan beda-beda sesuai dengan gaya dia bagaimana. Ada dua hal yang lebih kita perhatikan yaitu people dan potential market," ujarnya kepada awak media di CoHive D.Lab, Jakarta, Kamis (16/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
People menurut East Ventures ialah bagaimana seorang pendiri atau CEO dapat memimpin perusahaan
startup-nya.
"
People adalah berbicara orang, pada akhirnya mau berbicara perusahaan sebesar apapun
there will be someone driving the company," jelas Melisa.
Beralih ke Potential Market (pasar potensial), East Venture sebagai pemodal ventura harus melakukan analisa pasar yang potensial untuk sebuah startup yang ingin mengajukan pendanaan.
Selain dua aspek itu, Melisa mengungkapkan pihaknya sangat percaya diri dengan startup yang terus berusaha mencari umpang untuk memasarkan produknya.
"Kita sangat percaya diri dengan gaya kami untuk menemukan pangsa pasar untuk produk tertentu. Jadi kita [
startup] mau bikin ini saya mau bantuin supaya jualannya lebih banyak, oke produk yang mau dibikin apa, problem yang diidentifikasi apa, solusi yang mau dikasih apa sehingga kita bisa diskusi kayak strategis produk yang mau dibangun," jelasnya.
"Terus mau masuk
channel lewat mana saja sampai hit product market feed," terangnya.
Product Market Feed menurut East Ventures adalah fase di mana terdapat sebuah kelompok yang telah berhasil mengidentifikasi konsumennya. Lalu, perusahaan rintisan itu berani memasarkan produk mereka.
Lebih lanjut, Melisa kembali menyinggung bahwa East Ventures lebih mementingkan untuk menilai People atau orang yang memiliki tanggung jawab untuk memimpin sebuah startup.
"People itu lebih penting karena kita gayanya bukan yang benar-benar perhatiin itu kantornya jelek. Kita lebih ke strategi, kita diskusi ke mereka bagaimana bisnis itu bisa berkembang lalu kita nilai dia orang yang tepat untuk ngejalanin bisnisnya atau tidak," pungkasnya.
[Gambas:Video CNN] (din/evn)