
Kominfo Yakin Batasi Medsos Efektif Tangkal Hoaks
CNN Indonesia | Kamis, 23/05/2019 20:19 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Menkominfo Rudiantara meyakini pembatasan media sosial efektif untuk menangkal hoaks yang beredar. Sebab, menurutnya foto dan video paling cepat menyentuh emosi seseorang. Untuk itu, diberlakukanlah pembatasan pengiriman gambar dan video lewat media sosial dan pesan instan.
"Efektif. Mengapa? Ada pesan teks, gambar, video, mana yang paling cepat menyentuh emosi kita? Video kan?" jelasnya saat ditemui di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis (23/5). .
Selain lewat pembatasan internet, Rudiantara juga menyebut perlunya peningkatan literasi digital. Agar masyarakat tidak langsung menelan mentah-mentah informasi yang diterima dari internet.
"Kadang-kadang karena tingkat literasi kita yang harus dititkatkan, apa saja yang ada terus dilahap [...] Video tanpa teks dilahap aja," tuturnya.
Meski demikian, Rudiantara menyebut kebijakan ini tidak bermaksud menutup sarana komunikasi masyarakat. Sehingga, pengiriman pesan teks masih bisa dilakukan.
"Kalau teks kan tidak, pemerintah tidak menutup sarana komunikasi masyarakat, tapi melakukan pembatasan," terangnya.
Lebih lanjut, menurutnya dengan adanya pembatsan fitur media sosial ini justru menjadi penguatan media arus utama (mainstream).
"Orang yang lihat di medsos saja jadi lihat TV, baca koran, karena media mainstream melakukan kaidah jurnalistik, yaitu lakukan cover both side (mengulas dua belah pihak), medsos malah tidak," tandasnya. (pris/eks)
"Efektif. Mengapa? Ada pesan teks, gambar, video, mana yang paling cepat menyentuh emosi kita? Video kan?" jelasnya saat ditemui di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis (23/5). .
Selain lewat pembatasan internet, Rudiantara juga menyebut perlunya peningkatan literasi digital. Agar masyarakat tidak langsung menelan mentah-mentah informasi yang diterima dari internet.
Meski demikian, Rudiantara menyebut kebijakan ini tidak bermaksud menutup sarana komunikasi masyarakat. Sehingga, pengiriman pesan teks masih bisa dilakukan.
"Kalau teks kan tidak, pemerintah tidak menutup sarana komunikasi masyarakat, tapi melakukan pembatasan," terangnya.
"Orang yang lihat di medsos saja jadi lihat TV, baca koran, karena media mainstream melakukan kaidah jurnalistik, yaitu lakukan cover both side (mengulas dua belah pihak), medsos malah tidak," tandasnya. (pris/eks)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA
LIHAT SEMUA
Drive Pit
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Asteroid Diprediksi Hantam Eropa-Amerika, Ahli Kumpul di Wina
Teknologi • 5 jam yang lalu
Cara Amankan Facebook dari Notifikasi Video Porno Phising
Teknologi 2 jam yang lalu
Berburu Mobil Diskon Hingga Rp30 Juta
Teknologi 2 jam yang lalu