Menkominfo Belum Pastikan Pembatasan Medsos Jelang Sidang MK

CNN Indonesia
Rabu, 12 Jun 2019 17:52 WIB
Menkominfo Rudiantara mengaku dirinya ingin kembali ada pemabtasan akses media sosial jelang sidang sengketa Pilpres di MK, namun hal tersebut belum dipastikan.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara (CNN Indonesia/Bintoro Agung Sugiharto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan pihaknya belum dapat memastikan pembatasan akses media sosial jelang sidang Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa hasil Pilpres 2019 yang akan berlangsung pada 14 hingga 28 Juni mendatang.

"Belum tahu saya, memang mau?" kata Rudiantara kepada wartawan usai melakukan kegiatan halal-bihalal di kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Rabu (12/6).


Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kominfo sempat membatasi akses media sosial dan pesan instan setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil rekapitulasi pemilu nasional pada 21 Mei lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah pengumuman itu terjadi aksi, dan kerusuhan di Jalan MH Thamrin seberang Bawaslu RI dan sekitarnya hingga 22 Mei.

Kala itu, pembatasan akses media sosial itu dipicu maraknya unggahan dan unduhan konten foto dan video di beberapa platform media sosial selama 22-25 Mei.


Berdasarkan laporan dari Kemenkominfo, sepanjang pembatasan media sosial yang berlangsung dua hari, pihaknya menemukan sekitar 600 hingga 700 url baru setiap harinya yang menyebarkan konten negatif.

Pembatasan akses pada 21-22 Mei lalu tidak hanya berlaku untuk media sosial, termasuk pula pada platform pesan instan WhatsApp. Saat itu pengguna WhatsApp tidak bisa mengirim pesan gambar dan video pada periode tersebut.

Kemenkominfo juga berkoordinasi dengan penyedia platform pesan instan itu untuk mengatasi sebaran konten negatif. Selama aksi massa 22 Mei di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) diketahui WhatsApp telah menutup sekitar 600.000 nomor yang menyebarkan konten negatif.

(din/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER