Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (
Kemenkominfo) mengatakan pihaknya melakukan studi grup untuk mendiskusikan penerapan jaringan
5G di Indonesia. Hal-hal yang didiskusikan di antaranya adalah penggunaan frekuensi 5G di Indonesia hingga monetisasi 5G.
Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Ismail mengatakan pihaknya akan mendiskusikan opsi frekuensi jaringan 5G dalam Pertemuan ke-25 APT (Asia Pasific Telecommunity) Wireless Group yang diselenggarakan mulai hari ini hingga Jumat (5/7/2019).
Sementara itu, pembahasan monetisasi mencakup model bisnis 5G akan dibicarakan usai perhelatan World Radio Congress (WRC) pada Oktober di Mesir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan diskusikan teknologi 5G yang tepat, misalnya frekuensi setelah WRC. Kami diskusikan tentang monetisasi 5G dari segi aspek ekonominya. Bagaimana model bisnis terbaik yang diterapkan operator untuk melayani masyarakat," kata Ismail usai acara konferensi pers diskusi The 25th Asia-Pacific Wireless Group di Tangerang, Senin (1/7).
Ismail menjelaskan dalam studi grup itu, pihaknya akan melibatkan berbagai pemangku kebijakan seperti operator untuk menerapkan 5G di Indonesia.
Studi grup juga akan menentukan waktu yang tepat untuk menerapkan 5G. Menurutnya, Indonesia tak perlu terburu-buru, tapi juga tidak bisa terlalu lambat untuk menerapkan teknologi jaringan generasi kelima ini.
"Suatu teknologi baru itu biasanya ada masa yang dinamakan learning proses, kalau terlalu cepat kita implementasikan, maka ada resiko. Tapi juga tidak mau terlalu lama karena nanti tidak catch up (mengejar) dengan negara-negara maju," ujar Ismail.
Ismail menilai, 5G dan era Internet of Things (Iot) memang penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, Ismail mengatakan Indonesia terbuka untuk melakukan kerja sama agar mendorong penerapan 5G.
"IoT dan 5G itu untuk meningkatkan pengalaman hidup dan kesejahteraan umat manusia. Indonesia mengerti koordinasi akan jadi hal penting dalam teknologi komunikasi dan Informatika," kata Ismail.
Sebelumnya, grup Telkom termasuk Telkomsel sempat mengumumkan telah bekerjasama dengan ZTE untuk mengembangkan jaringan 5G di Indonesia. Beberapa operator lain juga menyatakan kesiapannya menggelar 5G, namun masih menunggu kesiapan pita frekuensi dan regulasi yang belum rampung.
(jnp/eks)