Jakarta, CNN Indonesia -- Distributor ponsel
Erajaya mengatakan minat warga untuk melakukan tukar tambah
ponsel lama mereka cukup tinggi di Indonesia. Tren tersebut tercermin dari panjangnya antrean ketika Erafone mengadakan penawaran tukar tambah
smartphone.
VP Digital Marketing Erajaya Swasembada, Eric Lee mengatakan membeli ponsel terbaru untuk mendapatkan fitur baru merupakan sebuah kebutuhan di zaman ini.
"Banyak orang di saat mau ganti ponsel selalu pertanyaan mau ponsel lamanya mau diapakan. Ini fenomena ketika Erafone adakan acara tukar tambah di mall itu antreannya heboh, kata Eric saat peluncuran fitur 'Tukar Tambah' Tokopedia, Jakarta Selatan, Kamis (18/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan antrean panjang tersebut juga disebabkan oleh sistem tukar tambah yang tidak mudah. Ponsel lama si penjual harus ditaksir terlebih dahulu untuk menentukan harga, kemudian akan terjadi tahap negosiasi sebelum transaksi selesai.
"Tukar tambah itu sudah ada dan sangat tradisional. Di mana konsumen harus datang ke toko, kemudian ada sistem yang tidak simpel," ujar Eric.
Tokopedia bekerja sama dengan situs tukar tambah Laku6 baru saja meluncurkan fitur 'Tukar Tambah' yang membuat pengguna bisa menukar ponsel lama dengan yang baru.
Mengandalkan kecerdasan buatan dan AI milik Laku6, harga ponsel bisa ditaksir secara online di aplikasi. Kemudian harga ponsel lama akan mengurangi harga ponsel baru.
Bagi Eric, fitur ini akan semakin meningkatkan tren tukar tambah karena memudahkan masyarakat untuk menukar ponsel lama dengan baru.
Selain itu, ponsel juga ditaksir secara transparan. Hal tersebut berbeda ketika setiap toko menaksir ponsel dengan harga yang berbeda-beda.
"Tren meningkat secara tinggi dan saya yakin meningkatkan ponsel ke yang baru adalah salah satu kebutuhan," ujar Eric.
Tokopedia sendiri mengklaim sejak diperkenalkan pertama kali pada April 2019, fitur Tukar Tambah telah dikunjungi jutaan kali. Transaksi juga meningkat lebih dari 250 persen setiap bulannya hingga bulan Juli.
(jnp/eks)