Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden AS
Donald Trump menyambut anggota awak
Apollo 11 yang masih hidup
Buzz Aldrin dan Michael Collins ke Gedung Putih pada Jumat (19/7). Sambutan ini menjelang peringatan 50 tahun pendaratan di Bulan pertama.
"Besok adalah hari yang sangat besar. 50 tahun sejak kami menanam bendera Amerika yang indah di bulan," kata Trump di Oval Office.
Kerabat almarhum Neil Armstrong, orang pertama yang menginjak Bulan pada 20 Juli 1969, juga hadir, dan Trump meminta mereka untuk mengangkat tangan.
Presiden memuji upaya pemerintahannya untuk meluncurkan kembali penerbangan ruang angkasa dengan misi yang direncanakan ke Bulan dan Mars.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami membawa kemewahan kembali ke sana," katanya.
Aldrin kemudian mencuitkan pertemuannya dengan Trump.
"Baru saja mengadakan pertemuan yang sangat baik dengan Presiden Donald Trump! Kami membahas masa depan Amerika di ruang angkasa, cara untuk mengatasi tantangan ruang, dan kebutuhan untuk terus menjelajahi di luar cakrawala.
Dengan pendaratan Apollo 11, AS mencapai kemenangan dalam Space Race setelah kehilangan pemanasan awal dari Uni Soviet, yang pertama menempatkan satelit dan kemudian seorang pria di luar angkasa.
Usaha tersebut, diumumkan oleh presiden John F Kennedy pada 1961. Keberhasilan ini menjadi prestasi gemilang tidak hanya dari perspektif teknis tetapi juga diplomatik.
Trump telah meluncurkan kembali perlombaan untuk menaklukkan kembali Bulan. Namun, kali ini dengan wanita pertama dan untuk melanjutkan perjalanan ke Planet Merah.
Tetapi tenggat waktu masing-masing 2024 dan 2033 tampak tidak realistis dan telah menyebabkan turbulensi dalam badan antariksa.
(age/age)