Jakarta, CNN Indonesia -- Pendaratan manusia ke Bulan pada 16 Juli 1969 menjadi penanda bagi perkembangan ilmu sains dan pengetahuan di tengah Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet (kini Rusia).
Neil Armstrong dan
Edwin 'Buzz' Aldrin dikenal sebagai sosok astronaut Badan Antariksa AS (
NASA) pertama yang menjejakkan kaki di Bulan.
Di balik dua hal tersebut, misi yang menelan biaya sekitar US$25 miliar (atau setara dengan Rp375 triliun nilai saat ini) menyisakan sejumlah fakta yang jarang diketahui banyak orang. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta misi Apollo 11:
Misi awal hanya ingin mengirim ke orbit BulanAwalnya misi Apollo 11 hanya ingin mengirimkan astronaut ke orbit Bulan. Namun Presiden John F. Kennedy dalam pidatonya mengatakan jika AS akan mendaratkan manusia di permukaan Bulan. NASA kemudian menyiapkan misi agar Apollo 11 bisa mendarat di Bulan dan kembali ke Bumi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga astronaut tenang saat lepas landasNeil Armstrong, Michael Collins, dan Edwin Aldrin tak mampu menutupi rasa gugup sesaat sebelum misi Apollo 11 lepas landas dari Kennedy Space Center, Florida.
Armstrong menjadi awak yang paling gugup hingga denyut jantungnya mencapai 110 bpm, Collin sengan 99 bpm, dan Buzz sebagai yang paling tenang dengan 88 bpm. Dalam kondisi normal, denyut jantung manusia berada di rentang 60-100 denyut per menit (bpm).
Kostum astronaut dibuat oleh perusahaan pakaian dalam wanitaPlaytex melalui divisi International Latex Corporation (ILC) Dover ditunjuk untuk membuat kostum astronaut. Keputusan ini memicu perdebatan di kalangan perusahaan mode.
Manajer NASA disebut sempat memaksa perusahaan untuk bekerja di bawah pengawasaan Hamilton Standar, perusahaan yang sempat mengajukan gugatan atas penunjukkan Playtex. Namun karyawan Playtex berhasil menyelinap ke Hamilton Standar untuk merebut kembali desain baju astronaut, mengirimkannya kembali, dan berhasil memenangkan kontrak.
 Neil Armstrong bersiap masuk ke dalam pesawat Eagle yang membawanya ke Bulan. (Foto: REUTERS/NASA/Handout) |
Astronaut banyak minum air bersodaMichael Collins dalam buku 'Carrying the Fire' mengungakpakn teknologi sel bahan bakar dalam pesawat ruang angkasa membuat kandungan H2 dan O bergabung secara tidak sempurna hingga membentuk H2O. Hal ini yang menjadi penyebab para astronaut mau tak mau mengonsumsi banyak minuman bersoda untuk terhindar dari dehidrasi.
Air bersoda membuat astronaut sering buang gasKendati kondisi alam Bumi dan Bulan berbeda, namun konsumsi minuman bersoda tetap memberikan efek yang sama bagi para astronaut. Gas yang terkandung dalam minuman bersoda membuat perut kembung hingga membuat para astronaut sering buang gas.
NASA tidak siapkan kloset khususNASA mengakui jika pihaknya tidak menyiapkan kloset khusus bagi astronaut saat merasakan sakit perut. Walahasil, NASA justru memberikan solusi agar para astronaut mengonsumsi obat anti-diare sehingga tidak perlu buang air besar selama di Bulan.
[Gambas:Video CNN]
'Nasib' air seni pertama Buzz dan ArmstrongJika Armstrong menjadi orang pertama yang mendarat di Bulan, maka Buzz rekannya menjadi orang pertama yang buang air kecil di Bulan. Buzz dan Armstrong menggunakan alat khusus serupa 'popok' yang dikenakan di dalam kostum astronautnya. Keduanya juga mengaku sempat muntah saat beradaptasi dengan suasana di Bulan. Sisa muntah, urin, dan obat anti-diare keduanya ditinggalkan dalam kantong di Bulan.
Kesulitan menancapkan bendera di permukaan BulanArmstrong dan Aldrin sempat berpikir untuk menancapkan tiang dengan bendera AS bukan perkara sulit. Namun keduanya berpikir ulang ketika mendapati permukaan Bulan teruat dari batuan dengan lapisan debu tebal.
Mereka mengakui penancapan bendera menjadi salah satu tugas terberat selama misi Apollo 11. Tak lama setelah keduanya bersiap lepas landas kembali ke Bumi, tiang bendera dengan cepat roboh terbawa angin dan kemungkinan besar hancur.
Richard Nixon menyiapkan pidato jika ketiga astronaut hilang kontakPresiden Richard Nixon saat peluncuran telah menyiapkan dua macam pidato: ketika misi berhasil dan saat ada kemungkinan terburuk. Nixon bahkan telah meniapkan pidato untuk berjaga-jaga jika ketiga astronaut tidak pernah kembali ke Bumi.
"Takdir telah menahbiskan bahwa orang-orang yang pergi ke Bulan untuk menjelajah dengan damai akan tetap di Bulan untuk beristirahat dengan tenang. Orang-orang pemberani ini tahu bahwa tidak ada harapan untuk mereka kembali. Tetapi mereka tahu bahwa ada harapan bagi umat manusia untuk pengorbanan mereka," tulis penggalan pidato yang akhirnya urung dibacakan.
Karantina selama dua pekan setelah kembali ke BumiKetiga astronaut akhirnya mendarat dengan selamat pada 24 Juli 1969 di Samudera Pasifik. Khawatir jika ketiganya membawa mikroba dari Bulan, NASA memutuskan untuk mengkarantina ketiganya hingga 9 Agustus 1969.
(evn)