Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat media sosial dari
Drone Emprit, Ismail Fahmi menyebut percakapan soal kebakaran hutan dan lahan (
karhutla) paling banyak terjadi di
Twitter dengan 269.141 percakapan.
Cutan pengguna Twitter terkait kondisi kabut asap yang kian parah di Provinsi Riau dan Kalimantan.
"Selama seminggu ini [periode 9 September hingga 14 September], percakapan yang bisa ditangkap DE terbanyak di Twitter, lalu media daring, Facebook, Instagram, dan YouTube," jelas Ismail melalui pesan singkat kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (18/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan jumlah pemberitaan karhutla di media daring mencapai 15.588, Facebook 2,778, Instagram 1.402 dan YouTube 362.
Ismail mengatakan tren percakapan terkait karhutla di Twitter terus meningkat. Pada 13 September 2019 pembahasan karhutla tercatat 133.458 percakapan, namun sempat turun menjadi 80.972 percakapan pada 14 September 2019.
Drone Emprit mencatat setidaknya ada lima akun yang paling banyak mengingatkan soal karhutla yakni @Jaaaa_yn, @renndy_kw, @kyungsoomyeon, @dayatpiliang, dan @VickyHaryanto__.
 Sebaran asap karhutla hingga 18 September 2019. (Foto: Screenshot via web BNPB) |
"Untuk analisis kualitatif, top
most retweeted status ini menggambarkan narasi paling banyak berkembang seperti suasana, masalah, ekspektasi dan lainnya. Satu yang tampak jelas, warganet bergerak sendiri tanpa leader," jelasnya.
Ditelisik berdasarkan tagar, cuitan terkait #RiauDibakarBukanTerbakar paling sering digunakan netizen sebanyak 63.313. Disusul tagar #Savekalimantan, #pekanbarubutuhoksigen, #kalimantanbutuhoksigen, dan #PrayforRiau.
Sementara itu Drone Emprit mencatat pemberitaan media daring mengenai kondisi karhutla Riau tercatat yang paling banyak. Tak hanya media arus utama skala nasional, sejumlah media lokal Riau ikut memberitakan kondisi serupa.
"Riau merupakan tempat yang paling banyak diberitakan, lalu Pekanbaru. Kalimantan meski terdampak, namun kurang mendapat pemberitaan. Tampak pentingnya peran media dalam memberitakan peristiwa di daerah, tanpa mereka informasi kurang tersampaikan dengan luas," ungkapnya.
"Masalah asap dan karhutla adalah masalah kita bersama. Warganet yang tersebar di seluruh tanah air hanya tahu dari media sosial namun sebenarnya dengan leadership dan informasi arbitrage [juru tengah informasi], potensi yang tersebar ini bisa disinergikan," ucapnya menambahkan.
Titik karhutla di Riau terdeteksi di beberapa lokasi antara lain Jl. GKPN, Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, dan Kabupaten Kampar. Terhitung sudah dua bulan terakhir karhutla memicu kabut asap pekat di beberapa area.
Selain Riau, kabut asap akibat kerhutla dilaporkan juga menyebar hingga ke Kalimantan Timur, Malaysia, dan Singapura. Akibatnya, sejumlah penerbangan terpaksa dibatalkan ke beberapa bandara dari dan menuju Kalimantan Timur.
[Gambas:Video CNN] (din/evn)