Jakarta, CNN Indonesia --
Google menobatkan Indonesia sebagai negara dengan nilai
ekonomi digital terbesar di
Asia Tenggara dengan valuasi mencapai US$40 miliar Rp566,28 triliun (dengan asumsi Rp14.157 per US$).
Dari jumlah tersebut, Indonesia menyumbang 40 persen dari total nilai ekonomi internet di Asia Tenggara yang mencapai US$100 miliar.
Managing Director Google Southeast Asia Randy Jusuf menjelaskan jumlah ekonomi digital Indonesia didorong oleh perkembangan signifikan dari sektor ride-hailing dan sektor e-commerce.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sektor e-commerce diperkirakan akan mencapai US$21 miliar dan sektor ride-hailing akan mencapai US$6 miliar pada 2019. Angka ini berdasarkan laporan e-Economy SEA 2019 dari Google, Temasek, dan Bain & Co.
"Sektor e-commerce tumbuh 12 kali lipat dari 2015 dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 88 persen. Sektor ride-hailing tumbuh 6 kali lipat dari 2015 dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 57 persen," kata Randy saat pemaparan hasil laporan di kantor Google Indonesia, Jakarta, Senin (7/10).
Pada 2025, sektor e-commerce diprediksi akan mencapai angka US$82 miliar. Sementara sektor ride-hailing akan mencapai angka US$18 miliar pada 2025.
Sektor digital lain seperti online travel hingga online media juga akan mengalami pertumbuhan. Online media yang dimaksud Google adalah layanan iklan online, game online, musik dan video berlangganan.
Randy mengatakan sektor online travel akan mengalami pertumbuhan berlipat ganda dengan angka pertumbuhan rata-rata 19 persen pada 2019. Sementara online media akan tumbuh enam kali lipat dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 56 persen pada 2019.
"Online travel pada 2019 diprediksi akan tembus US$4 miliar dan akan bertumbuh ke angka US$9 miliar pada 2025. Online media pada 2019 akan tembus US$3 miliar dan akan bertumbuh ke angka US$7 miliar pada 2025," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (jnp/age)