Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (
Bekraf) menyebutkan sektor
e-commerce dan
ride-hailing telah menjadi sektor
startup yang sudah jenuh. Alasannya sudah banyak pemain besar di kedua sektor tersebut.
Sebut saja nama besar Tokopedia, Bukalapak di sektor
e-commerce, Gojek dan Grab di sektor
ride-hailing. Keempat nama tersebut telah menjadi pemain utama di sektor masing-masing.
"Menurut saya e-commerce sudah jenuh. Sudah habis karena sudah banyak biasanya di Amerika Serikat itu hanya ada Amazon dan e-Bay," kata Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Santosa Sungkari di kantor
coworking DreamHub, di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (16/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari mengatakan sudah cukup
e-commerce yang berjenis
e-commerce horizontal. Tokopedia & Bukalapak merupakan jenis
e-commerce horizontal yang menjual berbagai jenis barang tanpa ada spesialisasi.
Ia mengatakan masih ada peluang di
e-commerce dengan jenis vertikal. Jenis e-commerce ini menjual barang dengan spesialisasi tertentu, misalnya fesyen atau obat-obatan.
Contoh e-commerce vertikal di bidang fesyen adalah Zalora dan Berrybenka. Sementara di bidang elektronik ada Kukuruyuk, Erafone, dan Bhinneka.
"Sekarang
e-commerce. sudah kebanyakan
e-commerce yang horizontal. Tapi kalau yang jualan fesyen, alat berat, obat, itu kita masih bisa," kata Hari.
Lebih lanjut, Hari mengatakan ada beberapa sektor yang dianggap masih subur untuk digarap
startup. Contohnya di bidang pangan dan pertanian, perikanan, hingga edukasi.
Hari mengatakan tumbangnya banyak
startup merupakan hal yang biasa. Ia mencontohkan hanya sekitar 10 persen
startup yang berhasil dari total
startup yang dibimbing pemerintah.
"Selama empat tahun di Bekraf mungkin ada 1000
startup yang dibina, tapi yang jadi 150. Jadi kalau mau dapat 1000 startup itu ya harus dampingi 10 ribu," katanya.
(jnp/evn)