Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (
Bekraf) minta para
unicorn di Indonesia harus segera mencari untung untuk mencegah
internet bubble dan pecah di Indonesia.
Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Santosa Sungkari menjelaskan para
startup dengan status
unicorn harus mulai menghapuskan subsidi untuk menggaet konsumen demi mendapatkan keuntungan.
Hari mengingatkan dalam pemerintahan selanjutnya, Bekraf akan mengarahkan para
unicorn untuk segera mencari keuntungan. Sebab menurut Hari, jika para
unicorn hancur, akan sangat berpengaruh bagi ekosistem digital di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentu yang akan berdampak adalah para Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menjual produk secara
online atau menggunakan layanan pesan antar.
"Kalau sistemik hancur, kasihan UKM yang sudah berapa puluh ribu di Indonesia bisa dan misalnya jual pisang goreng atau warung nasi. Jangan sampai mereka dikorbankan. Kita jaga (dari kehancuran) dengan jangan bakar duit," kata Hari.
Hari mengatakan pertama-tama, pemerintah akan mengarahkan
unicorn ride-hailing seperti Gojek dan Grab untuk segera mencari keuntungan.
"Mereka banyak subsidi. Maka kita akan jaga ada harga minimum untuk ride-hailing ya jangan rendah lagi. Jangan bakar-bakar uang lagi. Jadi ride-hailing dulu yang akan diatur agar mereka bisa untung," ujarnya.
Hari yakin konsumen tidak akan meninggalkan
unicorn-unicorn tersebut. Pasalnya layanan
unicorn, misalnya layanan
ride-hailing telah menjadi bagian hidup dari masyarakat. Oleh karena itu, dalam kabinet berikutnya Bekraf akan segara mengarahkan
unicorn di sektor
ride-hailing untuk mencari keuntungan.
"Toh kita sudah menikmati benefit-nya (keuntungan), kita sudah rasakan. Jadi kalau misalnya ride-hailing naik tarif 1,5 kali saya yakin masih ada yang beli. Walaupun ongkos kirim Go-Food atau GrabFood Rp20.000 masih ada beli dari pada macet macet ya," kata Hari di kantor coworking DreamHub, di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (16/10).
Ride-hailing sudah cukup membuktikan bahwa layanan transportasi
online memberikan kemudahan dan pengalaman yang mulus nan ringkas ketika memesan pesanan.
Sebelumnya, muncul kekhawatiran akan terjadi pecah gelembung internet kedua setelah yang pertama terjadi pada tahun 2000-an. Saat itu banyak perusahaan
dot-com yang bernilai triliunan rupiah rubuh hingga tak bernilai sepeser pun.
Beberapa tanda yang menjadi dasar dari asumsi mereka adalah jumlah perusahaan
startup yang melakukan penjualan saham perdana (IPO) sebelum untung dan pemberian valuasi berlebih pada perusahaan
unicorn.
(jnp/eks)