Jakarta, CNN Indonesia -- Biaya perbaikan
connecting road atau 'stang seher'
Daihatsu Gran Max 1.5L dan Luxio ditaksir mencapai Rp221,49 miliar.
Angka tersebut berdasarkan biaya perbaikan satu unit mobil sekitar Rp6 juta sudah termasuk ongkos montir dan komponen. Sedangkan mobil yang terdata harus mengikuti kampanye perbaikan atau
recall mencapai 36.915 unit.
Daihatsu mengumumkan kampanye perbaikan untuk Gran Max 1.5L dan Luxio produksi Maret 2018 sampai April 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kan turun mesin dan ongkos kerjanya mahal, jadi ya sekitar Rp6 juta," kata Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra di Sunter, Jakarta Utara, Jumat (1/11).
Technical Services Division Head ADM Anjar Rosjadi mengatakan semua biaya perbaikan sepenuhnya akan ditanggung Daihatsu, meski 'kesalahan' ada pada pemasok komponen.
Recall kali ini dikarenakan cacat produksi pada 'stang seher' yang menghubungkan piston dengan
crank shaft. Komponen ini disebut riskan patah.
"Jadi ini proses pembuatan part di
supplier ADM. Tapi ini jadi tanggungjawabnya ADM," ungkap Anjar.
Menurut Anjar pihak Daihatsu juga tidak mengganti
supplier dan material komponen itu. Hanya saja pihaknya akan memastikan bila pembuatan komponen sesuai standar yang sudah ditetapkan oleh Daihatsu.
"Kemudian ini saya jelaskan hanya perubahan proses (pembuatan part). Jadi secara material tidak ada masalah," ucap Anjar.
Lebih lanjut Amelia, pihaknya tidak menargetkan kapan
recall untuk mobil-mobil yang teridentifikasi selesai seluruhnya diperbaiki. Kata Amelia proses perbaikan menghabiskan waktu14 jam karena kategorinya 'turun mesin'.
"Terus ini juga ada yang komersial. Jadi ya suka-suka mereka. Kalau mereka sibuk ya belum daftar (masuk bengkel untuk perbaikan)," tutup Amelia.
(ryh/mik)