
Facebook Akui Whatsapp Bisa Diretas Lewat kiriman File Video
CNN Indonesia | Selasa, 19/11/2019 12:31 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Layanan media sosial populer, Facebook mengakui bahwa celah keamanan aplikasi pesan instan WhatsApp bisa diretas melalui file video berformat MP4.
Seperti dilansir ZDNet, perusahaan yang digawangi Mark Zuckerberg ini mendeteksi bug CVE-2019-11931 yang disematkan di dalam video untuk menyerang korban.
Facebook beralasan masalah tersebut dipicu oleh proses parsing atau penguraian metadata file MP4. Ini bisa digunakan untuk serangan DoS (Denial of Service) atau RCE (Remote Code Execution).
Zuckerberg dan tim mengungkapkan ada sejumlah versi WhatsApp yang rentan terjangkit serangan siber seperti versi Android 2.19.274 dan iOS 2.19.100, WhatsApp for Business versi Android 2.19.104 dan iOS 2.19.100.
Peretas juga menyasar WhatsApp versi Windows dengan pembaruan 2.18.368 dan versi 2.25.3 untuk Enterprise Client.
"WhatsApp akan terus berupaya untuk meningkatkan keamanan layanan. Maka dari itu, kami mengumumkan secara langsung terkait masalah peretasan ini," kata Juru Bicara WhatsApp dikutip Forbes.
Sebelumnya, celah keamanan WhatsApp sempat disusupi spyware Pegasus milik NSO Group asal Israel. WhatsApp dan induknya Facebook menuduh bahwa perusahaan itu menggunakan malware untuk meretas ke dalam ponsel 1.400 orang dan melakukan pengawasan.
Serangan itu terjadi antara bulan Januari 2018 hingga Mei 2019, NSO membuat akun WhatsApp yang digunakannya untuk mengirim kode jahat ke perangkat yang ditargetkan.
Ketika NSO tidak dapat memecahkan enkripsi WhatsApp, perusahaan mengembangkan malware-nya untuk mengakses pesan dan komunikasi pada perangkat yang ditargetkan.
Kelompok hak asasi manusia dan para peneliti pun telah memperingatkan kehadiran NSO selama bertahun-tahun.
NSO mengatakan teknologinya membantu intelijen pemerintah dan lembaga penegak hukum menggagalkan serangan teroris besar, membawa pulang anak-anak yang diculik dan menghentikan para pedofil dan penjahat lainnya.
[Gambas:Video CNN]
(din/lav)
Seperti dilansir ZDNet, perusahaan yang digawangi Mark Zuckerberg ini mendeteksi bug CVE-2019-11931 yang disematkan di dalam video untuk menyerang korban.
Facebook beralasan masalah tersebut dipicu oleh proses parsing atau penguraian metadata file MP4. Ini bisa digunakan untuk serangan DoS (Denial of Service) atau RCE (Remote Code Execution).
Zuckerberg dan tim mengungkapkan ada sejumlah versi WhatsApp yang rentan terjangkit serangan siber seperti versi Android 2.19.274 dan iOS 2.19.100, WhatsApp for Business versi Android 2.19.104 dan iOS 2.19.100.
Lihat juga:4 Fitur WhatsApp untuk Jaga Rahasia Akun |
Peretas juga menyasar WhatsApp versi Windows dengan pembaruan 2.18.368 dan versi 2.25.3 untuk Enterprise Client.
"WhatsApp akan terus berupaya untuk meningkatkan keamanan layanan. Maka dari itu, kami mengumumkan secara langsung terkait masalah peretasan ini," kata Juru Bicara WhatsApp dikutip Forbes.
Sebelumnya, celah keamanan WhatsApp sempat disusupi spyware Pegasus milik NSO Group asal Israel. WhatsApp dan induknya Facebook menuduh bahwa perusahaan itu menggunakan malware untuk meretas ke dalam ponsel 1.400 orang dan melakukan pengawasan.
Serangan itu terjadi antara bulan Januari 2018 hingga Mei 2019, NSO membuat akun WhatsApp yang digunakannya untuk mengirim kode jahat ke perangkat yang ditargetkan.
Ketika NSO tidak dapat memecahkan enkripsi WhatsApp, perusahaan mengembangkan malware-nya untuk mengakses pesan dan komunikasi pada perangkat yang ditargetkan.
Kelompok hak asasi manusia dan para peneliti pun telah memperingatkan kehadiran NSO selama bertahun-tahun.
NSO mengatakan teknologinya membantu intelijen pemerintah dan lembaga penegak hukum menggagalkan serangan teroris besar, membawa pulang anak-anak yang diculik dan menghentikan para pedofil dan penjahat lainnya.
[Gambas:Video CNN]
(din/lav)
ARTIKEL TERKAIT

4 Fitur WhatsApp untuk Jaga Rahasia Akun
Teknologi 2 minggu yang lalu
Whatsapp Blokir Grup yang Pakai Nama Mencurigakan
Teknologi 3 minggu yang lalu
Whatsapp Boyong Fitur Katalog untuk Permudah Susun Produk
Teknologi 4 minggu yang lalu
Bantah Johnny Plate, BSSN Akui Tak Bahas Isu Peretas Whatsapp
Teknologi 4 minggu yang lalu
Kominfo 'Pede' Spyware Pegasus Tak Infeksi Indonesia
Teknologi 4 minggu yang lalu
Facebook Siap Bayar Denda Jika Ada Konten Negatif
Teknologi 4 minggu yang lalu
BACA JUGA

Demonstrasi Memanas, Libanon Kebut Reformasi Ekonomi
Internasional • 22 October 2019 10:03
Pajak Whatsapp Batal, Ribuan Warga Libanon Tetap Berdemo
Internasional • 21 October 2019 03:15
Tersangka Grup WhatsApp STM Jadi 12 Orang, Diversi Diterapkan
Nasional • 07 October 2019 19:45
Tujuh Pembuat dan Admin Grup STM Ditangkap, Satu Tersangka
Nasional • 02 October 2019 17:50
TERPOPULER

FOTO: Harley-Davidson Dirut Garuda Barang Langka
Teknologi • 52 menit yang lalu
Adik Gembong Narkoba Pablo Escobar Rilis Ponsel Layar Lipat
Teknologi 1 jam yang lalu
Harley-Davidson Selundupan Dirut Garuda Simpanan Kolektor
Teknologi 2 jam yang lalu