Jakarta, CNN Indonesia -- Maraknya tindakan iseng alias
prank yang ditujukan pada driver ojek online (ojol) akhir-akhir ini membuat resah. Sebab perbuatan tersebut dianggap tidak manusiawi dan merugikan driver ojol.
Salah satu mitra driver Grab Imam Subekti mengatakan bahwa aksi prank itu sangat merugikan ojol sebab mengeksploitasi kesedihan demi meraup keuntungan si YouTuber sendiri.
"Kalau menurut saya kurang manusiawi. Pertama, kita di-
prank otomatis kita merasa dirugikan dong, kita merasa direndahkan. Kedua, yang nge-
prank itu nantinya dapat keuntungan dong karena kan
YouTuber kan. Jadi kalau menurut saya sih, sedang kekinian saat ini nge-
prank ojol menurut saya kurang manusiawi," ujar Imam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imam juga meminta
YouTuber tidak lagi membuat konten prank. Dia pun menyarankan
YouTuber membuat konten yang kreatif dan dapat memotivasi setiap orang yang menonton konten itu.
"Kalau pesan saya sih cobalah cari konten yang lebih bisa mendidik. Untuk
YouTuber, saya harap ke depannya bikin konten yang lebih bisa memberikan motivasi ya, karena kan
YouTube itu awalnya sebagai tontonan, lama-kelamaan jadi tuntunan gitu. Kalau bikin konten dengan ojol yang bermanfaat," pesan Imam.
Senada, driver ojol lain Cecep Wahyu mengaku dirinya pernah terkena orderan fiktif oleh customer ojek online. Dia mengaku kecewa saat mengetahui orderan itu fiktif.
"Pernah (dapat orderan fiktif). Wah itu gondok (kesal) banget ya saat itu belanja Go-Food," ujar Cecep.
Selain mengutarakan ketidaksukaannya, ia juga mengecam aksi
Youtuber yang mereka lakukan demi menambah konten. Sebab tindakan tersebut menimbulkan dampak negatif bagi ojol dan bisa berdampak panjang.
"Itu akan menimbulkan oknum-oknum yang akan menirukan hal-hal tersebut, tapi nanti dia akan tidak bertanggung jawab untuk
prank-prank tersebut, karena nanti akan merugikan juga performa driver-nya. Karena ketika performa driver itu turun, nanti mereka sulit untuk mendapatkan poin atau insentif ya," ujar Cecep.
Cecep menilai prank itu bisa ditiru masyarakat yang menonton konten
Youtuber itu. Dia pun mengimbau agar setiap
Youtuber tidak membuat prank ojol seperti yang ramai dibincangkan saat ini.
"Pendapat saya untuk
prank-prank ojol tersebut untuk tidak dipublikasikan di media sosial, atau sejenisnya, karena kita sebagai driver ojol juga tidak ingin nantinya ada imbas-imbas yang merugikan driver."
"Untuk prank tersebut mungkin driver harus lebih hati-hati ya, lebih teliti lagi dalam pembelian terutama untuk layanan makanan. Lebih teliti dari
record dari customer tersebut, karena kan customer sendiri ada
record-nya,
rating-nya juga diperhatikan," pesan Cecep.
(fef)