Peneliti Asing Soroti Lingkungan Rusak saat Pindah Ibu Kota

CNN Indonesia
Jumat, 10 Jan 2020 05:48 WIB
Peneliti asing menyoroti kerusakan lingkungan yang mungkin terjadi ketika pindah ibu kota.
Ilustrasi. Maket ibu kota baru di Kalimantan Timur. (CNN Indonesia/ Yuliyanna Fauzi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peneliti mengatakan pindah ibu kota baru dipastikan akan memberikan dampak negatif terhadap keanekaragaman hayati di Pulau Kalimantan. Di sisi lain, peneliti mengatakan pembangunan ibu kota baru merupakan kesempatan pemerintah untuk membuat kota dengan konsep green city.

Peneliti Biological Anthropology dari Universitas Oxford Brookes Inggris, Susan Cheyne bersikukuh dirinya tidak tahu apakah bisa menyetujui perpindahan kota atau tidak.  Ia mengatakan peneliti dan aktivis lingkungan hanya bisa mengawal pembangunan dengan mempertimbangkan sisi lingkungan.

"Memang tidak dapat diragukan pembangunan kota baru memberikan dampak negatif ke keanekaragaman hayati," kata Susan di Kantor LIPI, Jakarta, Kamis (9/1).

Ia mengatakan peneliti dan aktivis lingkungan harus mengawal pembangunan ibu kota untuk mengurangi dampak negatif terhadap keanekaragaman hayati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Susan berharap pemerintah Indonesia harus bisa mengalokasikan anggaran untuk membangun kota dengan konsep green city.

"Jadi berinvestasi ke kota bebas karbon dengan memerhatikan keanekaragaman hayati," ujarnya.

Di sisi lain, Peneliti dari Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura, Gusti Zakaria Anshari mengatakan perpindahan ibu kota jangan sampai menarik relokasi penduduk. Hal ini untuk menghindari beban berlebihan yang akan diterima oleh Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kertanegara.

[Gambas:Video CNN]


"Kita belum tahu dampaknya. Tapi apakah malah mengundang banyak penduduk ke ibu kota baru," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengusulkan penambahan luas lahan ibu kota baru dari 180 ribu hektare menjadi 400 ribu hektare.

Penambahan lahan ini diambil dari kawasan hutan dan lahan konservasi seperti Taman Hutan Raya Bukit Soeharto. Sebab, menurutnya dengan memasukkan kawasan hutan lindung itu sebagai wilayah ibu kota membuat hutan akan lebih terpelihara. Selain itu, ibu kota pun lebih sehat karena dikelilingi hutan. (jnp/eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER