Singapura Larang Guru Gunakan Zoom Usai Insiden Cabul

CNN Indonesia
Jumat, 10 Apr 2020 19:53 WIB
Setelah ada insiden penyusup dan membuat pernyataan cabul di kelas virtual sekolah via Zoom, pemerintah Singapura melarang sementara penggunaan layanan itu.
Zoom menjadi layanan paling populer untuk work from home dan belajar di rumah selama pandemi Covid-19. (AFP/Olivier DOULIERY)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Singapura melarang guru menggunakan Zoom lagi untuk kegiatan belajar dari rumah selama pandemi virus corona (Covid-19).

Kebijakan itu dikeluarkan setelah ada penyusup ke dalam kelas virutal yang terpaksa dibuat selama pandemi corona, dab membuat komentar cabul.
 
Melansir AFP, dua orang pria menyusup masuk ke dalam kelas virtual yang diselenggarakan sebuah sekolah di Singapura. Dalam kelas virtual yang terdapat siswi remaja, dua pria itu menunjukkan gambar cabul dan membuat komentar cabul.
 
Kementerian Pendidikan Singapura dikabarkan sedang menyelidiki insiden serius tersebut dan para guru telah menangguhkan penggunaan aplikasi tersebut hingga masalah keamanan diselesaikan.

 Dalam sebuah pernyataan, Zoom mengatakan sangat mengutuk perilaku tersebut. Mereka  mengaku berkomitmen untuk menyediakan alat dan sumber daya yang dibutuhkan para pendidik dalam menggunakan aplikasinya agar mendapat jaminan keamanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Singapura telah menutup semua sekolah sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi wabah Covid-19 yang kian mengkhawatirkan. Buntut dari kebijakan itu, pelajar diminta untuk belajar dari rumah secara virtual di mana salah satunya menggunakan layanan daring Zoom.
  
Zoom diketahui telah menjadi layanan yang sangat populer untuk segala hal, mulai dari belajar, bekerja, hingga berkumpul selama pandemi Covid-19. Namun, di tengah popularitas itu, sejumlah pihak mengeluhkan keamanan dan privasi dari Zoom. 

Salah satu respons Zoom atas keluhan itu adalah membuat pembaruan seperti fitur bagi host mengunci rapat dari orang yang tidak diundang.

Melansir Straits Times, Direktur Divisi Teknologi Pendidikan Singapura, Aaron Loh, mengatakan pembelajaran berbasis rumah akan terus berlanjut dan para guru akan terus menggunakan berbagai sumber daya yang tersedia di Ruang Belajar Siswa Singapura, serta pengajaran dan pembelajaran offline
 
"Kami telah menjelaskan kepada semua guru mengenai langkah-langkah keamanan yang harus mereka patuhi ketika menggunakan platform konferensi video tersebut, salah satunya tidak membagikan tautan rapat di luar siswa di kelas," katanya.
 
Loh mengatakan pemerintah juga akan terus bekerja dengan orang tua untuk memastikan lingkungan belajar yang aman dan sekolah juga akan membimbing siswa pada perilaku yang tepat ketika menghadiri pelajaran daring.

Ia pun memastikan kementerian telah berkoordinasi dengan Zoom untuk meningkatkan keamanannya dan membuat langkah-langkah keamanan jelas dan mudah diikuti.

(jps/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER