Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Joko Widodo (Jokowi) berencana menerapkan kebijakan darurat sipil sebagai langkah untuk mencegah penyebaran
virus corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia. Kebijakan darurat sipil akan beriringan dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Belum sampai 24 jam sejak diumumkan
di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/3), kebijakan Jokowi langsung menuai penolakan dari warganet di media sosial Twitter. Hal itu terlihat dari memuncaknya tagar #TolakDaruratSipil dengan lebih dari 140 ribu ribu kicauan dan menjadi trending topic selama 2 jam terakhir.
Beragam tanggapan dilontarkan netizen menyikapi darurat sipil, di antaranya akun yang menolak darurat sipil dengan menggunakan tagar #TolakDaruratSipil adalah Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mardani mengatakan Jokowi cukup melaksanakan karantina wilayah di beberapa daerah untuk membatasi penularan Covid-19 di Indonesia.
"Pak #Jokowi mestinya melaksanakan Karantina Wilayah/ Lockdown. Bisa parsial di bbrp daerah. Tapi justru ingin terapkan Darurat Sipil yg meminta Otoritas Besar tanpa kewajiban menyediakan pangan & kesehatan warga. Kita #TolakDaruratSipil. Ayo kedepankan Karantina Wilayah/Lockdown," ujar @MardaniAliSera.
Akun @AksiKamisan juga menolak kebijakan Jokowi menerapkan darurat sipil untuk menanggulangi Covid-19. Akun itu menilai darurat sipil hanya bisa diterapkan ketika perang militer.
[Gambas:Video CNN]Sedangkan Wakil Sekretariat Jenderal Demokrat Rachland Nashidik meminta Jokowi untuk memgambil kebijakan yang bisa mengatasi frustasi rakyat.
Adapun akun @hipohan menyinggung sosok yang tidak serius ketika Covid-19 ditemukan di Indonesia. Sambil menyertakan tagar #TolakDaruratSipil, akun @hipohan juga mengungkit sosok yang diam ketika tenaga medis gugur dalam menangani Covid-19.
"Dia bercanda saat corona masuk. Tetap masukkan TKA saat wabah. Diam saat para tenaga medis gugur. Lalu tetap lanjutkan pemindahan ibukota. Skr dia tolak stop operasional bis AKAP krn alasan ekonomi, sjk awal dia tdk perduli korban manusia. #TolakDaruratSipil #TolakOmnibusLaw," kicau @hipohan.
Sedangkan akun @JogjaEs01 menilai kebijakan darurat sipil terlalu dini. Dia lebih sepakat pemerintah melakukan karantina wilayah untuk mengatasi penyebaran Covid-19.
"Masih terlalu dini untuk menerapkan darurat sipil. Ancaman hanya dari virus Corona. Penerapan #KarantinaWilayah lebih tepat dan akan menjadi solusi bagi pemerintah dan rakyat. #TolakDaruratSipil," kicau @JogjaEs01.
Sementara ada cuitan netizen menyindir netizen yang tidak setuju darurat sipil.
Wacana darurat sipil untuk mencegah penyebaran virus corona di Indonesia memang memunculkan pro dan kontra. Terlepas dari ada juga netizen yang tidak peduli dengan langkah pemerintah dalam menghadapi wabah corona saat ini, salah satunya pemilik akun
@st_kurniawan.
(jps/mik)