320 Ribu Warga RI Diklaim Sudah Pakai Telemedicine Covid-19

CNN Indonesia
Senin, 20 Apr 2020 20:50 WIB
Nurse Helga drives 'Ivo' a tablet supported by a periscopic pole mounted on wheels at 'Ospedale di Circolo' in Varese, Italy, Wednesday, April 8, 2020. Ivo is remotely controlled by the healthcare professional via smartphone. It can enter the rooms and, with a video call system, put the staff in communication with the patients. The new coronavirus causes mild or moderate symptoms for most people, but for some, especially older adults and people with existing health problems, it can cause more severe illness or death. (AP Photo/Luca Bruno)
Ilustrasi telemedicine corona. (AP Photo/Luca Bruno)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala BNPB sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo menyatakan lebih dari 300 ribu masyarakat sudah memanfaatkan layanan telemedicine Covid-19. Dia mengatakan telemedicine merupakan hasil dukungan dari Kementerian Kesehatan dan Badan Usaha Milik Negara.

"Yang melalui via telemedicine sendiri sebanyak 320 ribu," ujar Doni dalam keterangan pers secara virtual, Senin (20/4).

Doni menyampaikan Kemenkes dan BUMN telah memanfaatkan startup unicorn berbasis medis untuk mendukung penanganan Covid-19. Dia berkata sudah ada sekitar 20 unicorn yang efektif membantu pemerintah menangani Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Doni berkata sebanyak 1 juta masyarakat telah memanfaatkan fasilitas chat bot selain telemedicine. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, lanjut dia, juga sudah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo bahwa konsultasi yang berhubungan dengan Covid-19 mengalami penurunan.

"Sementara konsultasi yang non-Covid-19 justru mengalami kenaikan," ujarnya.


Di sisi lain, Doni mengatakan pemerintah akan maksimal dalam menyediakan Alat Pelindung Diri bagi tenaga medis. Dia juga telah memberi imbauan kepada Ikatan Dokter Indonesia agar seluruh dokter, baik yang melayani atau tidak melayani pasien Covid-19 untuk selalu menggunakan APD.

"Penekanan Bapak Presiden adalah memberikan perlindungan optimal bagi para dokter dan tenaga medis lainnya sebagai garda terdepan. Namun, para tenaga medis ini harus menjadi benteng terakhir kita untuk meningkatkan ketahanan nasional di bidang kesehatan," ujar Doni.


Adapun alasan tenaga medis menjadi benteng terakhir, Doni berkata karena mereka harus dilindungi secara optimal. Dia mengaku tidak ingin ada tenaga medis yang meninggal karena minim perlindungan.

"Oleh karenanya diperlukan kerjasama yang baik dengan semua pihak. Sehingga, dokter dan tenaga medis itu bisa mendapatkan perlindungan yang lebih baik lagi," ujarnya.

(jps/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER